Malam itu gelap. Bulan tertutup awan mendung. Angin dingin berhembus sedikit lebih kencang. Temaram lampu jalan yang berwarna kekuningan justru menambah suasana sendu. Alex berdiri di atas sebuah jembatan tua yang terbentang di atas Sungai Po. Air di bawah terlihat gelap. Hanya pantulan cahaya remang-remang lampu di atas taman itu saja yang tampak terpantul.
Gadis itu menatap ke bawah dengan perasaan tak menentu. Ada perasaan puas dan perasaan bersalah yang meliputinya. Entah! Ia sendiri pun tak tahu apa yang sebenarnya dirasakan. Bagaimana bisa ia melakukan itu terhadap Marko, tunangannya sendiri? Orang yang sudah menolongnya, memberinya tempat tinggal, bahkan mencintainya dengan tulus. Tapi Alex benar-benar muak melihat Marko dan wanita lain bercengkrama. Dan Marko tak mengerti itu sama
