Trouble

1003 Words

Mata Marko membulat. Mulutnya menganga lebar. Ia menatap Alex yang sedang menatap dingin gadis yang terkapar itu dengan menggenggam batu yang terkena sedikit bercak darah. Tubuhnya kaku dan tak bisa bergerak. Untuk sesaat lelaki itu hanya mematung saja. Kemudian ia ingat ada hal yang harus dilakukannya. “Apa yang kau lakukan, Lexy?” Lelaki itu bertanya sambil berjalan mendekati Alex dengan kaki gemetaran. Sementara gadis itu sepertinya baru menyadari apa yang terjadi. Ia sedikit tersentak lalu buru-buru membuang batu di tangannya. Alex mundur beberapa langkah. Ia menutup mulutnya dengan mata yang menatap nanar pada gadis yang terkapar itu. Marko meraba leher gadis yang terkapar itu. Denyut nadinya masih ada. Sementara bagian belakang kepalanya sedikit berdarah. Bagaimana ini? Marko me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD