3.MOS

854 Words
Pagi ini langit sangat cerah.seakan dia tahu bahwa hari ini adalah penyambutan peserta didik baru.otak cantik Kanaya sudah berkhayal kemana-mana.dia berdoa semoga kakak-kakak kelasnya nanti orangnya ganteng-ganteng. kan kalau sekolah, terus kakak kelasnya cogan semua, lumayan bida cuci mata. "Kanaya!!" panggil Rehan,keras. "Woy,Kanaya!!" seru Rehan, dengan suara lantang.Rehan sangat kesal kepada adik semata wayangnya. karena sedari dari Kanaya hanya melamun. Reflek Rehan memegang kening adiknya.karena Rehan takut,adiknya yang cantik itu mendadak gila gara-gara senyum sendiri sedari tadi. "Eh,abang.ada apa bang?"tanya Kanaya, tanpa rasa bersalah. "dasar adik durhaka ,kalau bunuh orang gak dosa udah abang bunuh kamu dek"batin Rehan,berkata dengan kesal. "Ada apa?ada apa?turun!!tuh lihat, sekolah kamu.kita itu udah sampai dari tadi.pagi-pagi udah berkhayal.sekolah yg benar, jangan pacaran terus.nanti nilai kamu turun"nasehat Rehan, kepada Kanaya.emang dasarnya Kanaya malas mendengar ocehan abangnya,dia langsung mengambil tas sekolahnya yang berada dikursi penumpang belakang. "Akan Kanaya usahakan" balas Kanaya,seraya menutup pintu mobil abangnya dengan keras. "Memalaskan" desis Kanaya, seraya menyibakkan rambut panjangnya kebelakang. Kaki jenjang Kanaya, berjalan masuk kedalam sekolah barunya.masih terasa asing memang.Kanaya berhenti didepan gerbang sekolah yang menjulang tinggi.dia menatapnya dalam.ya, Kanaya tidak menyangka.sekarang dia sudah menginjak di jenjang sekolah menengah atas. "SELAMAT DATANG ADIK-ADIK PESERTA MOS ,SILAHKAN KALIAN BERKUMPUL DI AULA BELAKANG. KARENA NANTI KETUA OSIS SMA DIRGANTARA HIGH SCHOOL AKAN MENYAMPAIKAN SESUATU TENTANG MOS.TERIMAKASIH" pengumuman itu berasal dari aula  belakang sekolah.semua murid baru berhamburan pergi kesumber suara,termasuk Kanaya. "Pagi adek-adek,bagaimana kabarnya?"Suara tegas, tapi tetap sopan itu berasal dari depan aula. "Pagi kak Erlangga.kabar kami baik" jawab mereka serempak.bahkan suara musik desko,dan suara cewek disini,lebih keras suara cewek-cewek disini. "Aduh kak Erlangga,ganteng banget deh" "Katanya sih ketua osisnya lebih ganteng" "Iya, tapi orangnya dingin banget" "Hufff....gak apa-apa deh ,yang penting gue bisa cuci mata setiap pagi.gak salah emang mama gue nyuruh gue sekolah disini" "Mending deketin ketua basketnya aja.gue dengar,namanya adalah Alvaro.udah ganteng, baik, coll lagi.pacar idaman deh pokoknya" "Hustt....,diam.dilihatin kak Devano tuh.dihukum baru tahu rasa kalian berdua" "Iya,iya" Begitulah obrolan-obrolan siswi siswi yang terkagum-kagum dengan ketampanan kak Erlangga.bukannya Kanaya tidak suka,hanya saja menurut Kanaya, mereka semua terlalu berlebihan. "Untuk ketua osis kita,saya persilahkan" suara kak Erlangga yang melengking keras,membuat Kanaya yang tadinya sibuk bermain ponsel,langsung menatap kedepan. "Ekhem....,ekhem....,selamat pagi semuanya.perkenalkan dulu,nama saya Devano Wijaya.saya menjabat sebagai ketua osis disini.adanya saya didepan sini,saya ingin menyampaikan perihal tentang kegiatan-kegiatan MOS yang akan berlangsung selama tiga hari.yang wajib kalian bawa saat MOS besok adalah,pop mie 3 rasa,coklat payung,dan tas dari plastik.kalian juga wajib mengikuti 1 exstrakulikuler disini,antara lain ,pencak silat,english club,jurnalistik,basket,tari,dll.untuk pembagian kelas,silahkan lihat dimading sekolah.sekian dari saya, terimakasih" Suara Kak Devano seperti kaset rusak menurut Kanaya.bagaimana tidak?kalimat yang sangat panjang,membuat kepala Kanaya menjadi pusing. Cowok didepannya terus mengoceh,seperti burung beo tetangganya.Kanaya tidak suka suara berisik.menurutnya,cowok didepannya sangat berisik,dan juga menyebalkan. "What?tas dari plastik? Gue kayak model gini disuruh makai tas dari plastik.dasar kakak kelas sinting" maki Dara, dengan suara kesal.bagaimana tidak?cewek modis sepertinya yang biasanya memakai tas brendiet,sekarang disuruh memakai tas dari plastik. "Dia kira coklat payung jaman gini masih ada apa?itukan jajanan SD gue" gumam salah satu siswi yang memiliki wajah manis,dan juga...... Kanaya baru menyadari,bahwa salah satu temannya memiliki wajah secantik Lisa blackpink. "Kalo di fikir-fikir,pop mie 3 rasa buat apa?dasar kakak kelas tukang palak.paling juga mau dimakan mereka.gimana indonesia mau maju?kalau anak bangsanya aja begini" gumam Kanaya, seraya menggelengkan kepalanya.bibirnya terus mengoceh, menyibir tentang apa yang harus dia bawa besok?. "Dan untuk kalian semua,boleh bubar sekarang" Mendengar kalimat Kak Devano,seketika Dara langsung berjalan celat menghampiri Kanaya yang tengah mendumel. "Aya,kekantin yuk?"ajak Dara, sambil marik tangan kanan Kanaya. "Males ah,ketaman yuk"tolak Kanaya, halus. Jujur saja,Kanaya butuh udara segar untuk menenangkan dirinya. "Emm.....,iya deh ayo.padahal gue laper" balas Dara, sambil menundukkan kepalanya. "Haa.....,santai ajalah.gue ada banyak makanan ditas" Kanaya memperlihatkan isi tasnya.dan benar,banyak makanan ringan dan buah-buahan disana. "Wau.....,banyak banget.tadi sebelum lo berangkat sekolah,lo mampir ke mini market dulu ya,Ay?" tanya Dara,dengan mata berbinar.cewek manis itu langsung memakan coklat yang sangat terkenal diitalia. "Gak!itu semua punya abang gue.abang guekan sakit,jadi dia gak bisa makan itu semua" jawab Kanaya,sambil menatap sekelilingnya. "Em....,Ay.nama panjang lo itu siapa?"tanya Dara, yang merasa aneh dengan sahabat barunya.pasalnya dia pernah mendengar nama Kanaya.tapi..... Dara tidak yakin,Kanaya yang selama ini dimaksud oleh kakaknya adalah temannya sekarang. "Kenapa emang?" Kanaya menatap Dara ragu.kenapa tiba-tiba dia bertanya seperti itu?emang penting ya,seseorang mengetahui nama belakangnya? "Em....,gak apa-apasih"cengir Dara,merasa canggung dengan Kanaya.tidak seharusnya dia bertanya seperti itu.karena bagaimanapun seseorang juga butuh frivasi. "Dar,jalan-jalan keliling sekolah yuk?" ajak Kanaya,menarik tangan Dara, riang. Dengan langkah santai, mereka berdua berjalan mengelilingi sekolah.agar tidak bosan,mereka memilih bersenandung kecil. "Dar,lo tahu gak?kalau sekolah ini punya rumah pohon?" tanya Kanaya,sambil terus berjalan beriringan dengan Dara. "Gak tahu,gue kan baru pertama kali menginjakkan kaki disekolah ini" jawab Dara, dengan sedikit bingung. "Sebenarnya disini itu ada rumah pohonnya dulu"ucap Kanaya, sambil menerawang kedepan. "Kok lo tahu?"tanya Dara, sambil menatap Kanaya penasaran.sepertinya teman barunya menyembunyikan sesuatu darinya. "Eh gak apa-apa kok.pulang yuk" ajak Kanaya, kepada dara.Dara yang masih bingung,hanya mengangguk saja.dia tahu, temannya butuh waktu untuk menceritakan semuanya. Saat mereka tengah berjalan kegerbang sekolah,Kanaya berhenti sebentar.dia tahu,mobil putih yang terparkir rapi disana.wajahnya berunah murung,seketika. "Kenapa Ay,kok sedih sih?" tanya Dara, yang merasa bingung dengan sahabat barunya itu. "Em....,gue pengen yang jemput gue itu mama gue.tapi ini malah supir gue.gue terlalu berharap ya?" Kanaya tersenyum hambar,kearah Dara. "Jangan sedih,mungkin mama lo sibuk" Dara mencoba bersikap dewasa,dia tidak mau membuat temannya semakin sedih. "Mungkin, gue pulang dulu" pamit Kanaya, kepada Dara. "Kenapa gue kalau natap mata Kanaya, seperti....., ah mungkin hanya perasaan gue saja" batin dara berkata
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD