Dara ditemani Sisca dan Bu Sita berjalan mendekat, menghampiri Bram. Lelaki itu sudah berdiri di depan sana dengan raut wajah sangat bahagia, seolah bersiap menyambut kedatangan sang pujaan hati. Seketika hal itu membuat hati Dara seperti ingin melompat keluar tatkala senyum manis itu tersungging di wajah sang tuan padanya.
"Ya Tuhan, aku tak sanggup mendekat ke arahnya. Kedua kakiku seperti tak sanggup menapak apalagi berjalan," batin Dara bersuara.
Betapa tidak, wajah tampan lelaki dewasa yang memiliki usia terbentang dua puluh tahun dengannya itu, begitu tampan dan mempesona di matanya bahkan mungkin di depan semua pasang mata wanita yang saat itu ada di dalam ruangan hall tersebut.
Dara sudah berdiri tepat di depan Bram, yang sekarang sudah berubah statusnya menjadi suami. Lelaki
