TIGA PULUH EMPAT

1376 Words

Mita Anaya—maminya Dinda yang merasa tidak enak dengan anaknya. “Pi, apa kita sebaiknya balik ke Indonesia? Kenapa perasaan Mami itu nggak pernah tenang mikirin, Dinda?” Anthony sedang menikmati teh hangat pagi itu mulai memikirkan tentang keadaan anak tertuanya juga. “Sama, Mi. Papi juga mikirin, Dinda. Sejak mereka pulang dari sini, rasanya entah kenapa perasaan Papi jadi kacau karena mereka berdua.” “Apa kita harus pulang?” “Papi mau ngomong dulu sama Delon. Kalau dia mau bantu di sini, kita pulang.” Mita mengangguk dengan ucapan suaminya. “Papi nggak percaya Johan sama Nafa terima keadaan Rian sama Dinda di sana. Beban pikiran Papi jadi bertambah waktu mereka pulang.” Kali ini wanita itu setuju dengan ucapan suaminya, pasalnya keduanya memang sangat sulit dipercaya. “Dinda ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD