Tuan Muda dan Upik Abu - 83

2038 Words

Suara bel yang berdering keras akhirnya memaksa Aya untuk kembali ke kelasnya. Ia sengaja menunggu lebih lama untuk menghindari keramaian. Setelah suasana sepi, barulah ia keluar dari toilet dan bergegas masuk ke kelas. Tap. Langkah kaki Aya terhenti di depan pintu kelas dengan perasaan yang berkecamuk. Semua yang digosipkan oleh anak-anak tadi kembali teringat olehnya, membuat jemari Aya yang hendak menggeser pintu kelas pun terasa lemah. Aya memejamkan matanya sejenak. Mencoba menenangkan dirinya. Semua itu adalah fitnah. Semua itu tidak benar. Ia tidak boleh terpengaruh apalagi takut karena hal itu. Aya akhirnya masuk ke dalam kelas. "Aya... Kenapa kamu terlambat?" tegur Rahma. Aya tersenyum malu. "Maaf, Bu." "Ayo cepat duduk!" Tukas Rahma yang sudah siap memulai pelajaran. Sua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD