*** Saat ini Indah sedang duduk di depan rumah neneknya. Tidak terasa sudah seminggu lebih, Mas Arfiq-nya berada di Singapore, karena pekerjaan harus selesai sebelum pulang. Mas Arfiq-nya bilang, mungkin dua atau tiga hari lagi, dia akan pulang ke Indonesia. Kangen sih ... tapi mau bagaimana lagi. Mereka cuma bertukar pesan lewat ponsel, di mana sang suami hampir tiap hari meneleponnya bahkan mengajak dia video-call. Dan setiap kali telepon, suaminya yang tampan itu pasti tidak ketinggalan pesan yang membuat Indah cemberut, dan kepala mendadak pusing seketika. Bagaimana tidak pusing? Setiap telepon pasti ngomong seperti ini. 'Sayang, kamu nggak ada cowok yang ngedeketin kamu, kan?' Atau... 'Sayang, awas aja kalau ada cowok yang berani ngedeketin kamu. Mas akan hajar dia, kalau Mas

