Happy Reading... *** Tidak terasa hari ini sudah hari Jum'at. Itu tandanya dua hari lagi Arfiq akan melangsungkan akad nikah di Masjid terdekat rumah Indah, calon istrinya. Sejak bangun tidur jantungnya sudah berdebar padahal akad nikahnya masih ada dua hari lagi. Semalam ia menghafalkan nama orang tua Indah, calon mertuanya yang sudah tiada. Badai masih menunggu atasannya di rumah milik Hadiutomo. Sudah 3 hari sejak kejadian di rumah Indah, Badai tidak bertemu dengan Zahra. Rindu? Tentu saja ia rindu dengan gadis yang membuatnya jengkel sekaligus berdebar secara bersamaan ketika didekatnya, tapi ia bisa apa? Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menahan rindu. "Mi ... Aya berangkat dulu ya ...." Sebuah teriakan cempreng membuat Badai yang semula menatap ponsel mendongakkan kepal

