28

1930 Words
"Daddy, tadi adek di buli sama anak kelas 12." Malam hari ini mereka sedang berkumpul untuk makan malam bersama, Alvin yang akan menyuapkan makanan ke mulutnya segera terhenti oleh ucapan anak nya. El, Alvin dan Felli segera melihat ke arah Kiya yang dengan lahap nya memasukkan makanan ke dalam mulut nya. "Kamu gak kenapa-napaa kan sayang?" Tanya Felli khawatir, dirinya segera beranjak dari tempat duduk dan segera berjalan ke arah Kiya. Kiya dengan mulut yang penuh karena makanan segera menggeleng, "Enggak kok. Lagian ada kak Rean juga jadi Kiya gak takut." Alvin menghela nafas lega kala tahu jika Rean, anak sahabatnya bersama dengan anak nya. "Bang, kenapa kamu gak bareng sama adik mu kamu kemana dulu sih?" El, memegang rambutnya, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia tadi mengantar tempat sekolahnya ke toko buku, sebenarnya itu adalah wanita yang di sukai oleh El, dan El juga telah menitipkan adiknya pada Al. "Itu mom.. um" Elzyo bingung mencari alasan yang tepat apa. Mau berbohong tetapi tak bisa, karena dari kecil orang tuanya selalu bilang kebohongan adalah awal dari kerumitan. Cobalah untuk selalu berbicara apa adanya, jangan tergoda untuk berbohong, meski hanya terkesan sepele karena dapat menjadi kebiasaan. Jangan pernah menyembunyikan kebohongan karena kebenaran akan selalu menemukan jalannya seperti bayangan selalu menemukan pemiliknya saat matahari beranjak pergi. Dan Elzyo akan jujur saja daripada kedepannya semakin rumit, masalah di restui atau tidak nya itu urusan belakangan. Ia akan melihat bagaimana tanggapan orang tuanya, saat dia sudah berani menyukai seorang wanita. "Kenapa bang?" Tanya Felli sekali lagi, sambil dirinya berjalan ke meja makannya. "Nanti aja deh habis makan bahas nya." Ucap Alvin menengahi. Felli mengangguk, dan mempersilahkan El untuk makan terlebih dahulu sebelum nantinya dia harus berbicara yang sebenarnya. Berat? Tentu saja berat. Dirinya baru saja masuk bangku SMA tetapi sudah berani melirik wanita. Perempuan itu, berbeda kelas dengannya bertemu tak sengaja di perpustakaan saat dirinya akan mengambil sebuah buku fisika. "umm, maaf." Seorang wanita cantik berambut pirang itu akan mengambil buku yang akan di ambil oleh Elzyo. Pada pandangan pertama beberapa minggu yang lalu. "Tidak apa-apa, apa kamu ambil buku ini?" Tanya El, dia berbicara pelan takut menganggu yang lain. Wanita cantik berwajah imut serta berhidung mancung itu mengangguk kecil. "Aku lupa mengerjakan PR ku." Jawab wanita itu sembari menunduk. El tertawa kecil. "Apa mau aku bantu?" Wanita itu nampak terkejut, tetapi tak bisa menolak karena dia juga membutuhkan bantuan dari orang lain. Harus ia akui, dirinya tidak pintar tetapi tidak bodoh juga. "Mari, kita duduk disana." Ajak El, dengan polos wanita itu menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti El. "Jadi pertama-tama siapa nama kamu?" Wanita itu mendongak, dengan bola matanya yang hitam melihat El dengan tajam. "Dhara Danita." "Nama yang cantik." Puji El. "Eh hum..hee, makasih ya." Dhara tersenyum kikuk tak tahu harus melakukan apa, di puji oleh pria tampan. "Kamu tau gak?" Dengan polosnya Dhara menggeleng pelan. "Enggak." El terkekeh pelan. "Memang, kan aku belum kasih tau kamu." "Emang nya apa?" Tanya Dhara penasaran. "Kamu cantik." Wajah Dhara merona, dia menunduk malu dengan gombalan receh yang ada di depannya. "Wajah kamu merah tuh." Dhara semakin malu akan tingkah El, dia segera menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya. "Ah umm.. Kita jadi belajar nya gak?" Tanya Dhara mengalihkan pembicaraan. El terkekeh dan menganggukkan kepala. "Perkenalkan nama aku Elzyo, kamu bisa panggil aku El." Dhara menganggukkan kepala, lalu mulai menunjukkan pelajaran yang tak ia mengerti. *** Bersambung. Nih buat kalian yang pusing sama cast nama, aku kasih ya. Anak nya Reyna+Reynand. 1. Raditya Ardani Daniyal (Nanti akan di datangkan di episode selanjutnya) 1. Reandra Xavier Daniyal 2. Renata Xaviera Daniyal Anak nya Felli+Alvin. 1. Elzyo Fathir Mahendra 2. Azkiya Felixa Mahendra Anak nya Angga+Siska. 1. Aleia Khansa Rahardian (Sudah meninggal dari bayi) 2. Alfakhri Altair Rahardian Anak nya Valen+Revin. 1. Ardan Razzan Ardiaz 2. Randika syakir Ardiaz 3. Rafasha Eshaal Ardiaz Anak nya Revan+rahma 1. Azka Jaydan Ardiaz 2. Arshaka Shafwan Ardiaz "Daddy, tadi adek di buli sama anak kelas 12." Malam hari ini mereka sedang berkumpul untuk makan malam bersama, Alvin yang akan menyuapkan makanan ke mulutnya segera terhenti oleh ucapan anak nya. El, Alvin dan Felli segera melihat ke arah Kiya yang dengan lahap nya memasukkan makanan ke dalam mulut nya. "Kamu gak kenapa-napaa kan sayang?" Tanya Felli khawatir, dirinya segera beranjak dari tempat duduk dan segera berjalan ke arah Kiya. Kiya dengan mulut yang penuh karena makanan segera menggeleng, "Enggak kok. Lagian ada kak Rean juga jadi Kiya gak takut." Alvin menghela nafas lega kala tahu jika Rean, anak sahabatnya bersama dengan anak nya. "Bang, kenapa kamu gak bareng sama adik mu kamu kemana dulu sih?" El, memegang rambutnya, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia tadi mengantar tempat sekolahnya ke toko buku, sebenarnya itu adalah wanita yang di sukai "Daddy, tadi adek di buli sama anak kelas 12." Malam hari ini mereka sedang berkumpul untuk makan malam bersama, Alvin yang akan menyuapkan makanan ke mulutnya segera terhenti oleh ucapan anak nya. El, Alvin dan Felli segera melihat ke arah Kiya yang dengan lahap nya memasukkan makanan ke dalam mulut nya. "Kamu gak kenapa-napaa kan sayang?" Tanya Felli khawatir, dirinya segera beranjak dari tempat duduk dan segera berjalan ke arah Kiya. Kiya dengan mulut yang penuh karena makanan segera menggeleng, "Enggak kok. Lagian ada kak Rean juga jadi Kiya gak takut." Alvin menghela nafas lega kala tahu jika Rean, anak sahabatnya bersama dengan anak nya. "Bang, kenapa kamu gak bareng sama adik mu kamu kemana dulu sih?" El, memegang rambutnya, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia tadi mengantar tempat sekolahnya ke toko buku, sebenarnya itu adalah wanita yang di sukai oleh El, dan El juga telah menitipkan adiknya pada Al. "Itu mom.. um" Elzyo bingung mencari alasan yang tepat apa. Mau berbohong tetapi tak bisa, karena dari kecil orang tuanya selalu bilang kebohongan adalah awal dari kerumitan "Daddy, tadi adek di buli sama anak kelas 12." Malam hari ini mereka sedang berkumpul untuk makan malam bersama, Alvin yang akan menyuapkan makanan ke mulutnya segera terhenti oleh ucapan anak nya. El, Alvin dan Felli segera melihat ke arah Kiya yang dengan lahap nya memasukkan makanan ke dalam mulut nya. "Kamu gak kenapa-napaa kan sayang?" Tanya Felli khawatir, dirinya segera beranjak dari tempat duduk dan segera berjalan ke arah Kiya. Kiya dengan mulut yang penuh karena makanan segera menggeleng, "Enggak kok. Lagian ada kak Rean juga jadi Kiya gak takut." Alvin menghela nafas lega kala tahu jika Rean, anak sahabatnya bersama dengan anak nya. "Bang, kenapa kamu gak bareng sama adik mu kamu kemana dulu sih?" El, memegang rambutnya, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia tadi mengantar tempat sekolahnya ke toko buku, sebenarnya itu adalah wanita yang di sukai oleh El, dan El juga telah menitipkan adiknya pada Al. "Itu mom.. um" Elzyo bingung mencari alasan yang tepat apa. Mau berbohong tetapi tak bisa, karena dari kecil orang tuanya selalu bilang kebohongan adalah awal dari kerumitan. Cobalah untuk selalu berbicara apa adanya, jangan tergoda untuk berbohong, meski hanya terkesan sepele karena dapat menjadi kebiasaan. Jangan pernah menyembunyikan kebohongan karena kebenaran akan selalu menemukan jalannya seperti bayangan selalu menemukan pemiliknya saat matahari beranjak pergi. Dan Elzyo akan jujur saja daripada kedepannya semakin rumit, masalah di restui atau tidak nya itu urusan belakangan. Ia akan melihat bagaimana tanggapan orang tuanya, saat dia sudah berani menyukai seorang wanita. "Kenapa bang?" Tanya Felli sekali lagi, sambil dirinya berjalan ke meja makannya. "Nanti aja deh habis makan bahas nya." Ucap Alvin menengahi. Felli mengangguk, dan mempersilahkan El untuk makan terlebih dahulu sebelum nantinya dia harus berbicara yang sebenarnya. Berat? Tentu saja berat. Dirinya baru saja masuk bangku SMA tetapi sudah berani melirik wanita. Perempuan itu, berbeda kelas dengannya bertemu tak sengaja di perpustakaan saat dirinya akan mengambil sebuah buku fisika. "umm, maaf." Seorang wanita cantik berambut pirang itu akan mengambil buku yang akan di ambil oleh Elzyo. Pada pandangan pertama beberapa minggu yang lalu. "Tidak apa-apa, apa kamu ambil buku ini?" Tanya El, dia berbicara pelan takut menganggu yang lain. Wanita cantik berwajah imut serta berhidung mancung itu mengangguk kecil. "Aku lupa mengerjakan PR ku." Jawab wanita itu sembari menunduk. El tertawa kecil. "Apa mau aku bantu?" Wanita itu nampak terkejut, tetapi tak bisa menolak karena dia juga membutuhkan bantuan dari orang lain. Harus ia akui, dirinya tidak pintar tetapi tidak bodoh juga. "Mari, kita duduk disana." Ajak El, dengan polos wanita itu menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti El. "Jadi pertama-tama siapa nama kamu?" Wanita itu mendongak, dengan bola matanya yang hitam melihat El dengan tajam. "Dhara Danita." "Nama yang cantik." Puji El. "Eh hum..hee, makasih ya." Dhara tersenyum kikuk tak tahu harus melakukan apa, di puji oleh pria tampan. "Kamu tau gak?" Dengan polosnya Dhara menggeleng pelan. "Enggak." El terkekeh pelan. "Memang, kan aku belum kasih tau kamu." "Emang nya apa?" Tanya Dhara penasaran. "Kamu cantik." Wajah Dhara merona, dia menunduk malu dengan gombalan receh yang ada di depannya. "Wajah kamu merah tuh." Dhara semakin malu akan tingkah El, dia segera menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya. "Ah umm.. Kita jadi belajar nya gak?" Tanya Dhara mengalihkan pembicaraan. El terkekeh dan menganggukkan kepala. "Perkenalkan nama aku Elzyo, kamu bisa panggil aku El." Dhara menganggukkan kepala, lalu mulai menunjukkan pelajaran yang tak ia mengerti. *** Bersambung. Nih buat kalian yang pusing sama cast nama, aku kasih ya. Anak nya Reyna+Reynand. 1. Raditya Ardani Daniyal (Nanti akan di datangkan di episode selanjutnya) 1. Reandra Xavier Daniyal 2. Renata Xaviera Daniyal Anak nya Felli+Alvin. 1. Elzyo Fathir Mahendra 2. Azkiya Felixa Mahendra Anak nya Angga+Siska. 1. Aleia Khansa Rahardian (Sudah meninggal dari bayi) 2. Alfakhri Altair Rahardian Anak nya Valen+Revin. 1. Ardan Razzan Ardiaz 2. Randika syakir Ardiaz 3. Rafasha Eshaal Ardiaz Anak nya Revan+rahma 1. Azka Jaydan Ardiaz 2. Arshaka Shafwan Ardiaz "Daddy, tadi adek di buli sama anak kelas 12." Malam hari ini mereka sedang berkumpul untuk makan malam bersama, Alvin yang akan menyuapkan makanan ke mulutnya segera terhenti oleh ucapan anak nya. El, Alvin dan Felli segera melihat ke arah Kiya yang dengan lahap nya memasukkan makanan ke dalam mulut nya. "Kamu gak kenapa-napaa kan sayang?" Tanya Felli khawatir, dirinya segera beranjak dari tempat duduk dan segera berjalan ke arah Kiya. Kiya dengan mulut yang penuh karena makanan segera menggeleng, "Enggak kok. Lagian ada kak Rean juga jadi Kiya gak takut." Alvin menghela nafas lega kala tahu jika Rean, anak sahabatnya bersama dengan anak nya. "Bang, kenapa kamu gak bareng sama adik mu kamu kemana dulu sih?" El, memegang rambutnya, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia tadi mengantar tempat sekolahnya ke toko buku, sebenarnya itu adalah wanita yang di sukai "Daddy, tadi adek di buli sama anak kelas 12." Malam hari ini mereka sedang berkumpul untuk makan malam bersama, Alvin yang akan menyuapkan makanan ke mulutnya segera terhenti oleh ucapan anak nya. El, Alvin dan Felli segera melihat ke arah Kiya yang dengan lahap nya memasukkan makanan ke dalam mulut nya. "Kamu gak kenapa-napaa kan sayang?" Tanya Felli khawatir, dirinya segera beranjak dari tempat duduk dan segera berjalan ke arah Kiya. Kiya dengan mulut yang penuh karena makanan segera menggeleng, "Enggak kok. Lagian ada kak Rean juga jadi Kiya gak takut." Alvin menghela nafas lega kala tahu jika Rean, anak sahabatnya bersama dengan anak nya. "Bang, kenapa kamu gak bareng sama adik mu kamu kemana dulu sih?" El, memegang rambutnya, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia tadi mengantar tempat sekolahnya ke toko buku, sebenarnya itu adalah wanita yang di sukai oleh El, dan El juga telah menitipkan adiknya pada Al. "Itu mom.. um" Elzyo bingung mencari alasan yang tepat apa. Mau berbohong tetapi tak bisa, karena dari kecil orang tuanya selalu bilang kebohongan adalah awal dari kerumitan
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD