36. Hujan rasa sakit

1760 Words
Broken home adalah kondisi di mana ketika sebuah keluarga mengalami keretakan yang berujung pada perpisahan atau perceraian. Perpecahan dalam struktur keluarga ini tidak hanya memberi dampak pada pasangan suami istri, tapi juga kepada anak-anak mereka. Bahkan jika dilihat, anak-anaklah yang menjadi korban sesungguhnya dalam keluarga yang mengalami broken home. Maka jangan heran, jika kondisi keluarga yang broken home akan berdampak pada perkembangan dan kesehatan mental si anak *** Seorang anak memang tidak pernah meminta di lahirkan. Namun dia ada karena sebuah permintaan, perjuangan, dan juga harapan. Tetapi mengapa ketika sudah lahir malah sering kali untuk baikan? Disini, di kota yang paling menyakitkan bagi Nara. Kembali Nara merasakan sesuatu yang membuatnya menjadi wanita yang paling lemah. Guyuran hujan deras yang menembus jaket tebal untuk menyapa kulit nya sudah tak Nara hiraukan lagi. Perih, sakit, melihat keluarga hancur. Perih, sakit, melihat keluarga entah dimana. Harus ada air yang jatuh ke dalam tumbuhan agar ia bisa tumbuh dan hidup. Selayaknya manusia, Ada saatnya air jatuh untuk membuat dewasa dan merasakan kehidupan yang sebenarnya. Dan sekarang air mata nya jatuh, bersamaan dengan guyuran air hujan. Dia menangis tersedu-sedu di bawah guyuran air hujan di pinggir jalan dekat taman. Sore ini, selesai mengantarkan Kiya dan Retha pulang ke rumah nya dengan selamat. Kiya meninggalkan mobil di pinggir jalan karena melihat hujan. Hujan, tak bisa di pungkiri, nara memang menyukai hujan. Bukan tanpa sebab, karena saat hujan turun dirinya akan leluasa menangis tanpa ada yang melihat nya lemah. Hujan memang spesial bagi sebagian orang. Karena tak hanya genangan air saja yang muncul di mana-mana, tapi juga kenangan. Apa kamu termasuk tipe orang yang langsung teringat kenangan ketika hujan turun? Kalau iya, berikut adalah kumpulan kata-kata tentang hujan dan kenangan yang cocok untuk menggambarkan suasana hatimu. "Sungguh, hanya hujan yang ku nanti. Sebab hanya ia yang mampu menyamarkan tetesan air mataku di kesedihan ini." lirih Naya dengan suara kecil. Naya berjalan tertatih untuk sampai ke arah pohon di samping kanan nya. Dia menyenderkan kepala di pohon itu. Bukan dingin yang Naya rasakan, tetapi seolah-olah dirinya tengah mati rasa oleh semua rasa kecuali rasa sakit. Kalaupun Naya sampai ketiduran pun, tak masalah bagi nya. Ia ingin tahu, siapa orang yang akan peduli di saat nanti dirinya sakit. Apakah ayah nya? Atau ibu nya datang dan merangkul serta mengusapnya. Rasanya mustahil itu terjadi. Paling juga, Naya akan di urus oleh asisten rumah tangga di rumah nya, Mbak Mia. *** "Hujan lagi," ucap seseorang yang sedang mengemudikan mobil merci miliknya, dia baru saja pulang dari kantor polisi, memberikan sebuah berkas penting di suruh papah nya, Reynand. Ya, laki-laki yang mengemudikan mobil itu adalah Reandra. Daripada dirinya hanya mendengarkan rintikan hujan, dia memilih memutar lagu shalawat yang sedang viral untuk di shalawat kan. Suara rintikan hujan dan shalawat menjadi teman bagi Rean. Saat sedang asyik-asyiknya mendengarkan shalawat tiba-tiba saja Rean terkejut dengan pemandangan yang berada di depannya. Di pinggir jalan, ada seorang wanita yang tengah menyandarkan badannya ke pohon, Rean menggelengkan kepala pelan, dan bertanya-tanya dalam hati. Kenapa wanita itu, dan kenapa bisa seperti itu. Rean memarkirkan mobil nya di pinggir jalan, mencari payung untuk sampai ke dekat taman. Rean belum melihat wajah wanita itu karena wajah nya tertutup oleh rambut, dan Rean berdoa semoga wanita itu bukan jin atau sebagainya. Ini sudah sore, jam sudah menunjukkan pukul setengah enam. Dan masih ada wanita yang berkeliaran di sini, apalagi di bawah guyuran air hujan. Rean terpaku, saat wanita yang berada di depannya adalah orang yang sangat Rean kenal. Sudah Rean duga, Nara yang menyandang sebagai kekasih nya memang mempunyai masalah yang sangat serius. Buru-buru karena tak ingin Nara sampai kenapa-napa, payung yang berada di tangan Nya ia arah kan juga pada Nara, Nara yang merasa tak ada air yang mengalir ke kepala nya segera mendongak dan terkejut saat ada payung yang menghalangi air itu. Naya segera melihat ke samping, tepat Rean berdiri dengan jaket hitam nya. Pria tampan itu memandang lurus ke depan, tanpa melihat nya sedikitpun. "A-aku hanya s..suka hujan." Ucap Nara dengan suara bergetar. "Tapi enggak seperti ini caranya, Nar." jawab Rean dengan suara agak kencang, agar suaranya terdengar tak tertelan hujan. Nara menggeleng kan kepala pelan. "Ini cara aku menikmati hujan," "Kamu salah." "Iya aku emang salah." "Bukan kamu, tapi caramu salah." "Aku rasa aku sudah benar." Rean menghela nafas kasar, dia melihat Nara yang sudah menggigim kedinginan. Kasihan sekali batinnya. "Ayo masuk mobil, aku anterin kamu." "Tapi aku bawa mobil sendiri," jawab Nara. "Kamu gak akan kuat, nanti setelah di rumah. Kamu suruh supir kamu yang urus, gimana?" Nara menunduk lalu mengangguk. Saat dia berdiri, tiba-tiba kepalanya pusing, penglihatannya memburam. Dan tak lama kemudian, Nara jatuh pingsan, membuat Rean panik. "Nara!!!!" **** Bersambung. Nih buat kalian yang pusing sama cast nama, aku kasih ya. Anak nya Reyna+Reynand. 1. Raditya Ardani Daniyal (Nanti akan di datangkan di episode selanjutnya) 1. Reandra Xavier Daniyal 2. Renata Xaviera Daniyal Anak nya Felli+Alvin. 1. Elzyo Fathir Mahendra 2. Azkiya Felixa Mahendra Anak nya Angga+Siska. 1. Aleia Khansa Rahardian (Sudah meninggal dari bayi) 2. Alfakhri Altair Rahardian Anak nya Valen+Revin. 1. Ardan Razzan Ardiaz 2. Randika syakir Ardiaz 3. Rafasha Eshaal Ardiaz Anak nya Revan+rahma 1. Azka Jaydan Ardiaz 2. Arshaka Shafwan Ardiaz Anak nya Doni+Anna 1. Fazmi irham Geovano 2. Farel Anshary Geovano Tambahan cast. 1. Kinara Agnia Vamelia (Nara) 2. Aiden 3. Alvino 4. Hafidz Broken home adalah kondisi di mana ketika sebuah keluarga mengalami keretakan yang berujung pada perpisahan atau perceraian. Perpecahan dalam struktur keluarga ini tidak hanya memberi dampak pada pasangan suami istri, tapi juga kepada anak-anak mereka. Bahkan jika dilihat, anak-anaklah yang menjadi korban sesungguhnya dalam keluarga yang mengalami broken home. Maka jangan heran, jika kondisi keluarga yang broken home akan berdampak pada perkembangan dan kesehatan mental si anak *** Seorang anak memang tidak pernah meminta di lahirkan. Namun dia ada karena sebuah permintaan, perjuangan, dan juga harapan. Tetapi mengapa ketika sudah lahir malah sering kali untuk baikan? Disini, di kota yang paling menyakitkan bagi Nara. Kembali Nara merasakan sesuatu yang membuatnya menjadi wanita yang paling lemah. Guyuran hujan deras yang menembus jaket tebal untuk menyapa kulit nya sudah tak Nara hiraukan lagi. Perih, sakit, melihat keluarga hancur. Perih, sakit, melihat keluarga entah dimana. Harus ada air yang jatuh ke dalam tumbuhan agar ia bisa tumbuh dan hidup. Selayaknya manusia, Ada saatnya air jatuh untuk membuat dewasa dan merasakan kehidupan yang sebenarnya. Dan sekarang air mata nya jatuh, bersamaan dengan guyuran air hujan. Dia menangis tersedu-sedu di bawah guyuran air hujan di pinggir jalan dekat taman. Sore ini, selesai mengantarkan Kiya dan Retha pulang ke rumah nya dengan selamat. Kiya meninggalkan mobil di pinggir jalan karena melihat hujan. Hujan, tak bisa di pungkiri, nara memang menyukai hujan. Bukan tanpa sebab, karena saat hujan turun dirinya akan leluasa menangis tanpa ada yang melihat nya lemah. Hujan memang spesial bagi sebagian orang. Karena tak hanya genangan air saja yang muncul di mana-mana, tapi juga kenangan. Apa kamu termasuk tipe orang yang langsung teringat kenangan ketika hujan turun? Kalau iya, berikut adalah kumpulan kata-kata tentang hujan dan kenangan yang cocok untuk menggambarkan suasana hatimu. "Sungguh, hanya hujan yang ku nanti. Sebab hanya ia yang mampu menyamarkan tetesan air mataku di kesedihan ini." lirih Naya dengan suara kecil. Naya berjalan tertatih untuk sampai ke arah pohon di samping kanan nya. Dia menyenderkan kepala di pohon itu. Bukan dingin yang Naya rasakan, tetapi seolah-olah dirinya tengah mati rasa oleh semua rasa kecuali rasa sakit. Kalaupun Naya sampai ketiduran pun, tak masalah bagi nya. Ia ingin tahu, siapa orang yang akan peduli di saat nanti dirinya sakit. Apakah ayah nya? Atau ibu nya datang dan merangkul serta mengusapnya. Rasanya mustahil itu terjadi. Paling juga, Naya akan di urus oleh asisten rumah tangga di rumah nya, Mbak Mia. *** "Hujan lagi," ucap seseorang yang sedang mengemudikan mobil merci miliknya, dia baru saja pulang dari kantor polisi, memberikan sebuah berkas penting di suruh papah nya, Reynand. Ya, laki-laki yang mengemudikan mobil itu adalah Reandra. Daripada dirinya hanya mendengarkan rintikan hujan, dia memilih memutar lagu shalawat yang sedang viral untuk di shalawat kan. Suara rintikan hujan dan shalawat menjadi teman bagi Rean. Saat sedang asyik-asyiknya mendengarkan shalawat tiba-tiba saja Rean terkejut dengan pemandangan yang berada di depannya. Di pinggir jalan, ada seorang wanita yang tengah menyandarkan badannya ke pohon, Rean menggelengkan kepala pelan, dan bertanya-tanya dalam hati. Kenapa wanita itu, dan kenapa bisa seperti itu. Rean memarkirkan mobil nya di pinggir jalan, mencari payung untuk sampai ke dekat taman. Rean belum melihat wajah wanita itu karena wajah nya tertutup oleh rambut, dan Rean berdoa semoga wanita itu bukan jin atau sebagainya. Ini sudah sore, jam sudah menunjukkan pukul setengah enam. Dan masih ada wanita yang berkeliaran di sini, apalagi di bawah guyuran air hujan. Rean terpaku, saat wanita yang berada di depannya adalah orang yang sangat Rean kenal. Sudah Rean duga, Nara yang menyandang sebagai kekasih nya memang mempunyai masalah yang sangat serius. Buru-buru karena tak ingin Nara sampai kenapa-napa, payung yang berada di tangan Nya ia arah kan juga pada Nara, Nara yang merasa tak ada air yang mengalir ke kepala nya segera mendongak dan terkejut saat ada payung yang menghalangi air itu. Naya segera melihat ke samping, tepat Rean berdiri dengan jaket hitam nya. Pria tampan itu memandang lurus ke depan, tanpa melihat nya sedikitpun. "A-aku hanya s..suka hujan." Ucap Nara dengan suara bergetar. "Tapi enggak seperti ini caranya, Nar." Ucap Rean. Nara menggeleng kan kepala pelan. "Ini cara aku menikmati hujan," "Kamu salah." "Iya aku emang salah." "Bukan kamu, tapi caramu salah." "Aku rasa aku sudah benar." Rean menghela nafas kasar, dia melihat Nara yang sudah menggigim kedinginan. Kasihan sekali batinnya. "Ayo masuk mobil, aku anterin kamu." "Tapi aku bawa mobil sendiri," jawab Nara. "Kamu gak akan kuat, nanti setelah di rumah. Kamu suruh supir kamu yang urus, gimana?" Nara menunduk lalu mengangguk. Saat dia berdiri, tiba-tiba kepalanya pusing, penglihatannya memburam. Dan tak lama kemudian, Nara jatuh pingsan, membuat Rean panik. "Nara!!!!" **** Bersambung. Nih buat kalian yang pusing sama cast nama, aku kasih ya. Anak nya Reyna+Reynand. 1. Raditya Ardani Daniyal (Nanti akan di datangkan di episode selanjutnya) 1. Reandra Xavier Daniyal 2. Renata Xaviera Daniyal Anak nya Felli+Alvin. 1. Elzyo Fathir Mahendra 2. Azkiya Felixa Mahendra Anak nya Angga+Siska. 1. Aleia Khansa Rahardian (Sudah meninggal dari bayi) 2. Alfakhri Altair Rahardian Anak nya Valen+Revin. 1. Ardan Razzan Ardiaz 2. Randika syakir Ardiaz 3. Rafasha Eshaal Ardiaz Anak nya Revan+rahma 1. Azka Jaydan Ardiaz 2. Arshaka Shafwan Ardiaz Anak nya Doni+Anna 1. Fazmi irham Geovano 2. Farel Anshary Geovano Tambahan cast. 1. Kinara Agnia Vamelia (Nara) 2. Aiden 3. Alvino 4. Hafidz
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD