hello, doctor

672 Words

"Biar aku yang selesaikan, Ki, sudah habis jamnya," kata Karel, menepuk pundak Kiara dari belakang. Karel tahu Kiara amat benci melihat meja kerja yang berantakan. Sesuatu yang tidak pernah berubah pada diri Kiara. "Pikirkan juga kandunganmu, Ki," kata Karel lagi. "Kamu harus segera minta izin cuti." Kiara mendengus. Akhir-akhir ini mood-nya berantakan. Hormonnya selama hamil selalu berantakan, terlebih ini adalah kehamilan pertamanya setelah tiga tahun. "Arsen masih tidur, Rel?" tanya Kiara. Karel mengangguk mengiyakan. Sudah pukul 4 sore. Tidak biasanya Arsen tidur siang selama ini. "Sudah sana pulang," ucap Karel mengusir Kiara. Kiara pun menurut. Setelah bersiap-siap dan menenteng tas playgroup Arsen, Kiara menggendong putranya yang sudah berusia tiga tahun itu dan segera pulan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD