Bab 25
Sakti menghela napas dalam saat keluar dari ruangan dr. Haris, direktur rumah sakit ini, memikirkan perintahnya untuk memberikan penyuluhan rutin di tempat itu membuatnya merasa sangat berat. Kebijakan rumah sakit membuatnya melakukan penyuluhan-penyuluhan rutin ke tempat – tempat terpencil di dalam dan luar kota untuk memberitahu masyarakat kota ini akan pentingnya kesehatan yang tak jarang mereka abaikan.
Bukan letak dan jauhnya tempat yang akan menjadi fokus penyuluhan adalah tempat itu. Tempat itu mungkin merupakan surga dunia untuk pria yang memerlukan kepuasan dunia. Tapi, menurutnya tempat itu hanyalah tempat maksiat yang tak akan pernah ia injak kecuali sangat terpaksa seperti sekarang.
Langkah kakinya terasa gontai memasuki ruang IGD yang terlihat selalu sibuk. Ambulan-
