"Nggak mungkin. Nggak mungkin mas Roy mandul. Kalau dia mandul, kenapa aku bisa hamil?" "Apa?" Uli melihat kedua mertua dan juga Riana yang kaget mendengar pengakuan Emily sedangkan Roy, pria itu langsung menunduk tanpa kata lagi. Dia menopang kepalanya dengan kedua tangan yang dia tumpukan di pahanya. "Selamat kalau gitu. Selamat ya Mas, bentar lagi jadi papa," ujar Uli dengan nada tenang. Dia tidak menangis sama sekali karena dia sudah tahu hal ini. Dia sudah melatih mentalnya beberapa hari terakhir agar bisa menerima kenyataan ini. "Sayang, maafkan aku. Semuanya di luar kendaliku. Aku bersalah," ujar Roy dan kembali berlutut seperti waktu itu di hadapan Uli. Sudah berusaha menutupinya tapi tetap terbongkar juga. Benar kata pepatah, sepandai-pandainya menyimpan bangkai baunya akan

