“Lorenzo ingin melawan Black Rose. Bagaimana denganmu?” “Nggak. Gue nggak setuju!” sela Raymond. Raymond menarik tangan Kaysha untuk ke belakang tubuhnya dan kini Joe dan Raymond saling berdiri dan berhadapan. “Gue nggak izinin dia buat turun!” tegas Raymond. Ia menoleh ke belakang. “Dan lo harus tepati janji lo ke gue, nggak akan balapan liar lagi! Ingat ancaman Woo nggak main-main!” kata Raymond mengingatkan. Joe menggaruk tengku lehernya yang tak gatal itu. “Dia mengancam kita?!” “Siapa?” “Arsen dan Lorenzo kalau gue nggak lempar Black Rose untuk turun! Mereka tidak akan membiarkan kita pergi dari sini!” “Sial! Gue nggak bisa.” “Tapi Ray—” “Gue nggak peduli, gue nggak mau dia kenapa-napa. Sumpah gue masih trau—” “Gue turun Joe,” jawab Kaysha menyetujui usulan Joe. “Kay.”

