Kaku!

1211 Words

“Tuanmu itu terlalu kaku, tidak bisa lembut karena kebanyakan bermain dengan wanita jallang! Jadi tidak tau bagaimana cara mendapatkan hati seorang wanita!” “Ck! Apa kau kini tengah menghina ku hah?” Arsen dan Damian bukannya takut karena semua pembicaraanya di dengar langsung oleh Miki, namun keduanya justru tertawa. “Aku bukan menghinamu, dude. Tapi semua itu memang kenyataan,” jawab Arsen santai. Miki mendengus pelan. “Ada apa kau datang kemari?” tanya Miki masih dengan ekspresi penuh amarah. Pria itu membasuh kedua tangan yang berlumuran darah setelah memberikan pelajaran pada anak buahnya yang tidak becus hanya membawa satu wanita ke hadapannya. “Aku hanya datang ke sini untuk bekeunjung saja ke markas besar Torriecellie.” Arsen masih dengan ekspresi yang sama, mentertawakan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD