Nazla hari ini memang sengaja datang agak siang. Ia habis berbincang dengan Echa. Begitulah adanya jika sudah bertemu Echa, apapun dijadikan obrolan. Kalau gak ingat Echa harus bekerja, mungkin Nazla pun melupakan tugasnya berangkat ke toko. Echa selalu saja membicarakan tentang Pratama sang kakak yang konon menurut Echa, tak bisa melupakan Nazla. Senyum Nazla mengembang. Pratama. Mengingat satu nama itu membuatnya mengingat akan sosok laki-laki yang baik hati dan selalu menemaninya pergi ke perpustakaan. Tama yang humoris, Tama yang selalu bisa ia ajak diskusi. Memang, kepergian lelaki itu ke luar kota membuat Nazla sempat kehilangan. Tapi ia tak mungkin menahan Tama, saat tahu jika ada beban berat di pundaknya yang harus Tama tanggung. Menyingkirkan beasiswa masuk perguruan tingg