Chapter Forty-one

2065 Words

"Ma, Bening mana kenapa enggak makan malam bareng kita?" "Bentar pa, mama pangil kan dulu" ujar Dinda. Dinda ke kamar Bening, dia ingin memanggil Bening. Kebetulan papa Bening ada di sini, pikirnya jadi bisa menasehati Bening setidaknya dengan sedikit teguran. Kalau dia yang menasehati, sudah enggak mempan lagi. "Ning, Bening. Kamu ngapain nak? Ayo makan malam," Tidak ada jawaban, Dinda sampai heran, biasanya anaknya itu adalah orang yang paling heboh, apalagi ini masih pukul delapan malam. Malam ini memang mereka makan malam agak telat. Karena papa Doni, pulangnya jam tujuh tadi. Dia lembur. "Bening,?" Sekali lagi Dinda memanggil. Tidak ada jawaban, sampai akhirnya Dinda membuka pintu kamar anaknya itu. "Enggak dikunci? Tumben banget," katanya bergumam. Dinda masuk, dan menghidupka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD