Chapter Twenty-one

2227 Words

Banyu sudah pulang dari rumah Bening, dia sedang berada di kamarnya sendirian. Dia benar, tebakannya benar. Bening dengan mudah memaafkannya. Tapi, Banyu lupa kalau semu orang memiliki batas kesabarannya. Hanya saja, ya begini manusia kalau belum disadarkan ya belum jera. Mungkin, belum sekarang. Banyu mengingat percakapannya dengan Bening tadi, "Iya aku udah maafin mas Banyu kok, tenang aja" katanya jujur. Banyu sempat tertegun, sebab dia berpikir Bening akan marah dan memakinya, paling parah memukul dan menamparnya. Tapi, setelah dipikir-pikir untuk apa Bening melakukan itu semua? Sebenarnya enggak ada gunanya juga. Kenapa dia harus marah? Karena enggak jadi jalan dengan Banyu? Harusnya kan memang benar Celine yang harus marah. Bukan Bening, karena Banyu juga terpaksa. Tapi, sebagaim

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD