Penyesalan

1253 Words

Abimanyu meninju batang pohon tabebuya yang ada di sudut salah taman area Surabaya. Wajahnya terlihat kesal. Ada keringat bercampur air mata membasahi pipinya. Yupz, cowok itu menangis setelah bersedia putus dari Lintang. “Bi!” Aura menarik tubuh cowok tersebut. Dengan kasar gadis itu mendudukkan Abimanyu di sebuah kursi semen taman. “Kamu kenapa sih?” tanya Aura dengan kesal. “Udah diem kamu!” jawab Abimanyu masih dengan kondisi kesal. “Oke, terserah elo. Gue diem sekarang. Gue tau kok, elo baru diputusin Lintang, kan?” Tatap Aura dengan kesal juga. “Buat apa sih, Bi elo tangisin dan pertahanin dia. Toh, dia juga gak ngertiin kamu!” sungut Aura tanpa melepas tatapan kesalnya. “Ra, diem dulu kenapa sih!” bantah Abimanyu. Cowok itu memang masih kesal dengan keputusannya memutuskan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD