Kaisar tidak bisa berpikir jernih ketika rapat berlangsung, pikirannya tertuju kepada Dea yang saat ini sedang berada didalam ruangannya. Apalagi pernyataan tentang apa yang ia pikirkan tentang Dea pasti membuat Dea berada diatas angin dan ia menjadi malu memikirkannya. Setiap ekpresi wajah yang diperlihatkan Kaisar pada Dea, selalu membuatnya tersenyum dalam diam. Ia bertahan untuk tidak menunjukkan ekspresi wajahnya yang sebenarnya kepada Dea, karena itu membuatnya seperti melakukan hal yang sangat memalukan dan ia merasa jika itu bukan dirinya. Kasiar belum pernah merasakan hal ini sebelumnya, ia memiliki rasa ingin memiliki yang begitu besar hingga berusaha untuk melakukan apapun asalkan ia bisa mendapatkan Dea. Sekalioun harus memaksa Dea dan menawan Dea pasti akan ia lakukan karena
