Mata Untuk Raka - 51

2032 Words

Malam ini terasa sangat hening. Udara malam masuk perlahan melalui jendela kamar yang masih terbuka. Angin yang berembus membuat tirai jendela bergerak pelan. Rere duduk di depan jendela itu, membiarkan wajahnya disapu angin yang dingin. Rere sudah siap untuk tidur. Ia sudah mencuci muka dan memakai skincare malam untuk wajahnya. Namun … Matanya tidak bisa terpejam. Rere kemudian beranjak membuka jendela kamar untuk menghirup udara yang segar. “Haaaah … harusnya aku tidak perlu berkata seperti itu,” bisiknya lirih. Rere mulai merasa menyesal karena sudah mengatakan hal yang tidak seharusnya kepada Adit. Masih terbayang jelas oleh Rere bagaimana Adit menjadi kikuk dan kemudian melarikan diri setelah mendapatkan pertanyaan itu. Adit seakan tidak berkutik dan terus melangkah pergi meski

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD