Bab.3b (season 4)

1107 Words
Clarissa tertawa terbahak bahak mendengar permintaan suami nya, mungkin saja dirinya juga menganggap ucapan sang suami adalah bualan semata saja. "Gak lucu sayang." Ucap Clarissa membuat Keiden malah menganggukan kepala nya "Siapa juga yang bilang lucu, malah sangat b*******h kali kalau di pikir pikir kita berdua melakukan nya nanti malam." Ujar Keiden membuat Clarissa kini tahu bahwa ucapan suami nya itu adalah sesuatu yang benar benar akan terjadi Tetapi kenapa harus sekretaris dan bos, apa pria itu ingin mengenang kembali kehidupan mereka sebelum menikah. Ada ada saja memang kalau laki laki di beri kesempatan untuk mikir keinginan nya pasti jadi m***m begitu. "Boleh aja, asal kamu mau dengerin aku baca puisi dulu satu buku." Ujar Clarissa ingin mengerjai suami nya yang tampan itu Keiden jelas menggelengkan kepala nya dan beralasan dia akan lebih dahulu ketiduran kalau harus mendengarkan sang istri membaca satu buku bisa bisa gak jadi begituan malam ini, kan gawat. Clarissa mengangguk ternyata suami nya itu lebih pintar dari yang dia kira, lalu wanita tersebut memberikan satu penawaran lagi pada Keiden untuk menemani nya baca novel dahulu. "Baca novel?" Tanya Keiden mengulang ucapan sang istri yang benar benar tidak bisa ia mengerti lagi akan jadi apa nanti malam kalau pria itu melakukan semua keinginan sang istri. "Bentar deh Risa. Jelas jelas aku yang memang suit loh, kamu harus melakukan perjanjian kita tanpa terkecuali. Jadi gak boleh tuh ada alasan lain yang aku tahu kamu pasti sedang menyusun rencana kegagalan diriku nanti malam begituan sama kamu kan." Tuduh Keiden yang memang pada kenyataan nya betul sekali. Clarissa merasa aneh pada suami nya yang sekarang kenapa Keiden menjadi lebih pintar satu oktaf dari yang kemarin kemarin. Sekarang pria itu sudah pintar berdalih bahkan bermain kata kata dengan nya, hebat sih Clarissa jadi makin suka cuma gimana ya ngomong nya.... ia hanya takut Keiden bermain semakin brutal. Mengingat kejadian tadi malam yang betul saja dirinya di habisi oleh Keiden walau pun gak separah biasanya karena pria itu tau kalau Clarissa sedang kecapekan habis perjalan jauh. Cuma seperti nya malam ini Clarissa akan habis, melihat hari yang semakin gelap wanita ktu hanya bisa berdoa akan keselamatan nya nanti malam. "Aku gak bawa baju sekretaris, kamu juga gak bawa jas kerja kamu kan sayang." Ujar Clarissa mencari alasan lagi yang di jawab gelengan oleh Keiden. "Tidak ada perlengkapan bukan berarti kita tidak bisa melakukan nya, bagaimana jika skrip nya aku sedang di rumah dan kamu baru datang dari kantor. Kamu kan bisa pakai baju putih di dalam nya sama blouse yang kamu bawa kemarin, nanti kamu jalan nya pakai bawa ini sayang... apatuh hmmm.. kayak tumpukan buku gitu di tangan kamu. Ah, nanti aku beliin kaca mata yang buat mata kamu ikutan seksi." Ujar Keiden terdengar sangat niat. "Kacamata apa dan kamu mau beli dimana?" Tanya Clarissa merasa aneh. Keiden menujuk tukang jual kacamata yang berjejer mengingat mereka memang liburan di dekat air, pasti banyak penjual kacamata di sekitar sana. "Terserah kamu deh Keiden, tapi aku gak mau di suruh yang aneh aneh loh." Ujar Clarissa yang diangguki Keiden. "Gak bakal aneh aneh cuma sedikit sentuhan aja, toh kamu juga bawa lipstik merah kan kemarin yang sempat kamu pakai buat goda aku." Ujar Keiden membuat Clarissa melongo bukan main. Clarissa mengatai sang suami seperti orang stress, bahasa pria itu sudah berbeda dari biasa nya. "Kamu gak nonton vidio anuan lagi kan, aku udah larang loh nge rusak otak kamu nanti." Ujar clarisa yang diangguki oleh sang suami. "Aku belajar pakai buku kok beb, jangan marah marah nanti cepat tua Clarissa." Ujar Keiden yang diangguki oleh Clarissa karena percaya pada ucapan nya, karena aslinya berhenti sih ngga cuka sedikit di kurangin. Tapi kan nonton ngebayangin nya semok istri nya bukan lain jadi gak papa dong. "Satu tusuk lagi tuh, cepet abisin aku mau istirahat sebentar dulu." Ujar Clarissa pada Keiden. Keiden mengangguk dan menghabisi sate udang terakhir nya di lanjut dengan minum es kelapa hijau. Sampai kini mereka sudah sampai di penginapan, Clarissa seperti biasa mandi terlebih dahulu kalau ngga ada urusan penting yang akan Keiden kerjakan. Setelah selesai mandi Clarissa kembali lagi mengambil novel karangan Gabriel yang berjudul berbeda dari kemarin. "Novel terbaru nya!!" Ujar Clarissa ketika membaca buku yang berjudul my impotent boyfriend. Kisah anak kuliahan sama dosen nya, seru banget. 'April memegang tongkat golf nya, lalu mengarahkan tubuh nya kepelukan Steven. b****g nya yang lebar sengaja menggesek ke area junior Steven. "Seperti ini apa sudah benar?" Tanya April pada Steven yang berpura-pura sedang mendapatkan telpon. Steven berpamitan pada Darwin untuk segera kembali karena ada urusan yang sangat mendadak. Darwin menyetujui nya dan membiarkan Steven pulang. "Sampai jumpa lagi." Ucap Steven Steven berjalan keluar sembari melirik celana bagian depan nya. "Tidak merespon sama sekali." Ucap Steven pasrah seperti biasanya. Steven menaiki mobil nya dan melihat Ashila yang baru saja mengisi bensin nya di tepi jalan. Pria itu tidak menghiraukan nya, hingga Steven sampai di penginapan. Steven sengaja menunggu Ashila didepan penginapan, hingga saat wanita itu nampak tengah memarkirkan motor nya. "Hai, murid ku." Sapa Steven pada Ashila yang cukup terkejut ketika melihat nya berada dihadapan wanita itu. "Ha-hai pak." Balas Ashila dengan kaki nya yang semakin menjauh seperti ingin kabur dari Steven. "Mau kemana?" Tanya Steven pada wanita yang hendak kabur dari nya itu. Ashila menggelengkan kepalanya. "Sarapan pagi." Ucap Ashila berbohong, padahal dirinya sudah makan tadi dirumah Darwin. "Kalau begitu saya temani." Ucap Steven membuat Ashila memukul kecil mulut nya karena telah memberikan alasan super bodoh.' "Hayo lagi ngapain senyum senyum sendiri kamu?" Tanya Keiden yanh ternyata sudah kelar mandi. Tumben banget Keiden cepat saat mandi. Biasa nya pria itu lama sekali ketika berada di toilet setiap melakukan apapun itu tanpa terkecuali. "Lagi baca novel lah masak liatin badan kamu." Ujar Clarissa jutek kepada suami nya yang selalu menerima wanita itu apa adanya begitupun sebaliknya. "Kok gak ajak aku, aku kan juga suka baca novel dia." Ujar Keiden kepada istri nya. "Suka sama aku apa suka sama dia yang ngarang ini novel, coba jawab sekarang?" Tanya Clarissa tak suka Keiden menyukai orang lain walau hanya novel nya saja. Keiden nyengir. "Jelas kamu lah sayang, kan aku suka dia karena kamu duluan yang suka dia. Apa yang kamu suka aku juga harus ikut suka bukan, ya?" Ujar Keiden membuat Clarissa mengangguk percaya. Keiden melihat penampilan sang istri yang masih menggunkan kaos dan celana pendek. "Kok belum siap-siap sii, malam ini kan mau tempur sayang. Ayo cepet siap- siap, kacamata nya ada diatas meja ya tadi aku taro disana." Ujar Keiden yang seperti nya telah menyusun skrip malam ini dengan sangat rapih terlihat dari cara nya berucap. "Baiklah, malam ini aku milik mu Keiden." Ujar Clarissa membuat Keiden tersenyum lebar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD