Di setiap denyut nadiku selalu ada bisikan namamu yang terselip. * * * * Naya tengah duduk di kamar Venna, ia merenung di sana. Apa yang dikatakan Davin tadi seolah menjadi hal yang begitu menyakitkan, bayangkan saja orang yang kalian cintai justru mencintai orang lain. Naya yang terlalu larut dalam kesedihannya itu sampai tidak sadar kalau Venna masuk ke dalam kamar. Padahal Naya sudah pernah berjanji pada dirinya dan juga Raka kalau dia akan sebisa mungkin menghapus perasaannya untuk Davin, namun nyatanya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perasaan yang sudah terlanjur tumbuh sulit untuk diubah. “Ngelamun aja lo, Nay, kenapa?” Venna bertanya kepada Na

