Part 2. Tingkahnya Memalukan

834 Words
"Belum mati huh?" Mi Li bangkit dari tidurnya seraya terus menatap pria tampan dihadapannya dengan tatapan datar. "Tadinya sudah." jawabnya datar. Lalu, pandangannya beralih ke seisi ruangan yang tampak begitu aneh baginya. Tanpa ia sadari, pria tampan dihadapannya tersenyum kecut. Pria tampan itu tak lain adalah Adelard Abrahams. Seorang billioner muda yang sangat terkenal. Begitu banyak artikel yang memuat tentang dirinya di media sosial. Diusianya yang ke 25 tahun, ia berhasil membuat nama perusahaannya melambung tinggi dan terkenal di negara-negara lain. Adelard yang tadinya tersenyum sinis berganti dengan raut wajah yang tidak dapat di artikan. "Apa maksudmu?" Mi Li kembali mengalihkan tatapannya ke Adelard dengan wajah datar yang menyiratkan kebingungan. "Ini dimana?" Dan si cantik tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya. Belum pernah ia melihat interior ruangan yang aneh, seperti sekarang ini. Adelard menatap mata Mi Li tajam. Wajahnya tampak memerah dengan rahang yang mengeras, pertanda tidak suka dengan pertanyaan Mi Li. "Aku tidak suka pertanyaan dijawab dengan pertanyaan!" Jika bagi orang biasa, pria itu tampak begitu mengitimidasi sekarang. Gadis cantik itu memutar bola mata malas. "Dan aku tidak suka bertele-tele. Jawab saja pertanyaanku!" Wajah tampan Adelard semakin menyiratkan ketidaksukaan. "Sekarang kau mulai lancang padaku, hm?" bisiknya dengan nada rendah yang terdengar menyeramkan. Aneh. Mulai lancang padaku? Bahkan Mi Li belum pernah bertemu pria ini sebelumnya! Itu lah yang ada di otak kecil Mi Li kala mendengar ucapan Adelard. Wajah Mi Li tampak begitu terkejut kala Adelard menyentak barang yang berada dihidungnya. Belum sampai di sana keterkejutannya, ia kembali terkejut kala Adelard membopongnya. "LEPASKAN AKU!! KAU TIDAK BOLEH MENYENTUHKU!!" Teriakan Mi Li mampu membuat telinga Adelard berdengung. Pria itu melirik Mi Li penuh peringatan. Lewat tatapan mata, ia seolah mengatakan ancaman. Namun, ini bukan pemilik tubuh sebelumnya. Sekarang di tubuh ini terdapat jiwa seorang permaisuri hebat. Ancaman segitu bukan lah apa-apa baginya. "TURUNKAN AKU!!" Adelard menghela nafas kasar sebelum kembali melanjutkan langkahnya. Dia sudah tidak sabar memberi gadis di dalam gendongannya sebuah 'hukuman' "Turunkan aku atau kutusuk perutmu dengan pedang kesayanganku?" Langkah lebar Adelard berhenti. Ditatapnya gadis kecil di dalam gendongannya dengan bibir yang berkedut menahan tawa. "Apa kau bilang tadi? Pedang? Pftt. Kau baru saja bermimpi main pedang-pedangan?" Wajah Mi Li menyiratkan ketidakpercayaan. Aneh. Biasanya orang lain akan takut dengan ancamannya bukan malah tertawa! "Kenapa kau tertawa? Dan siapa kau sebenarnya?!" Bukankah tadi aku sudah meminum racun? Kenapa aku masih bisa hidup dan bersamanya? Apa mungkin dia yang menyelamatkanku? Tapi bagaimana bisa? Bukan kah tempatnya sudah meledak? Batin Mi Li. "Aku? Adelard, suamimu." Mi Li melotot kaget. "Jangan mengaku-ngaku sebagai suamiku! Suamiku adalah Lee Ri!" Meski pria jahat itu telah merenggut kebahagiaannya, kenyataan tidak dapat dipungkiri. Pria itu masih suaminya. "Wah! Sepertinya bunuh diri dari balkon membuat otakmu geser." Mi Li masih mendengarkan dengan serius. Bibirnya terbuka, menanyakan, "Balkon itu apa?" Adelard tercengang. "Kenapa kau menganga seperti orang bodoh?" Adelard semakin tercengang. "Percuma saja aku berbicara dengan pria bodoh!" Mi Li melompat dari pelukan Adelard. Kaki kecilnya menapak di lantai hingga dia meringis merasakan dinginnya lantai rumah sakit. "Kenapa lantai ini licin dan dingin?" Mi Li berjongkok dan memeriksa lantai yang dipijaknya dengan wajah yang sangat serius. "Apa jenis batuan yang dipakai?" Adelard ingin membenamkan dirinya ke rawa-rawa sekarang juga melihat tingkah memalukan Mi Li. Tak jarang orang yang melewati mereka melirik dan tertawa cekikan. "Hei, kau! Kau tahu jenis batuan apa ini? Aku ingin memasang ini juga di rumahku!" cetus Mi Li sembari melirik Adelard. Sentakan kasar Adelard membuat Mi Li berdiri paksa. Jujur tangannya sangat sakit akibat tarikan pria itu. Tapi, itu bukan lah apa-apanya dibanding tertusuk pedang yang panjang nan tajam. "Kau tidak boleh menyentuhku!" Dengan kasar ditepisnya tangan Adelard. "Aku suamimu, tentu saja aku boleh menyentuhmu!" "Bermimpi saja kau!" Mi Li mendecih dan berbalik. Kaki kecilnya mulai melangkah, meninggalkan Adelard yang masing termanggu di tempat. Baru beberapa langkah ia berjalan, Mi Li kembali berteriak kaget. "KENAPA KACA INI BISA TERBUKA SENDIRI??" Beberapa orang yang melihat hal itu tertawa. Sungguh, Adelard tidak dapat lagi menahan malunya. "KUPUKUL KAU KACA SIALAN!" Adelard berjalan dengan secepat mungkin sebelum gadis yang bergelar istrinya semakin membuatnya malu di depan umum. Dibopongnya tubuh kecil Mi Li seraya berkata ke orang-orang yang di sana, "Maafkan atas kehebohan kami. Dia hanya sedang berusaha membujukku agar aku tidak marah lagi padanya." jelasnya bohong. Setelah jauh dari keramaian Adelard menjatuhkan tubuh kecil Mi Li ke lantai dengan kejam. "Jaga sikapmu dihadapan orang banyak! Kau membuatku malu!" Mi Li berdiri dengan wajah sangarnya yang justru terlihat imut dan menggemaskan. Sementara dagunya terangkat angkuh. "Kalau aku tidak mau?" "Kenapa kau bisa sepembangkang ini hah?! Masuk ke dalam mobil sekarang juga!!!" Adelard mendorong Mi Li hingga tubuh kecil itu menabrak mobil mewahnya yang seharga mansion. Bukannya meringis kesakitan, Mi Li malah menatap kagum benda yang ditabraknya. "Wah! Apa ini? Kenapa bentuknya aneh? Apa ini rumahmu? Bagaimana cara masuk ke dalamnya?" Mi Li terlihat celingak celinguk ke dalam mobil. Adelard menggeram marah. Ia membuka pintu mobil dan mendorong Mi Li masuk ke dalam mobilnya sebelum tingkah memalukan sang istri dilihat orang lain. -Tbc-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD