Pembukaan

1084 Words
Pagi ini Alesha sudah lengkap dengan seragam sekolahnya. Setelah memastikan tampilannya di cermin, Ale memutuskan untuk turun sarapan bersama dengan ayah dan abang nya yang pasti sudah menunngu di meja makan.   Benar saja setelah turun, Alesha melangkahkan kaki nya ke ruang makan dan melihat ayah nya tengah meminum kopi, sedangkan abangnya tengah makan nasi goreng.   “Selamat Pagi Ayah, Selamat Pagi juga Bang Kee” sapa Alesha kepada Ayah dan Abang nya.   “Pagi sayang nya Ayah” jawab Kamil Ayah Alesha   “Dek, bisa gak sih kalau manggil abang itu yang lengkap jangan setengah setengah begitu” Protes Keenan pada adiknya itu.   “Ya elah bang gitu aja ngambek, itu kan panggilan sayang dari Ale khusus buat abang hehe” ujar Alesha   Terdengar helaan nafas dari Keenan setelah mendengar jawaban dari sang adik.   “Cepet sarapan dek, nanti kamu berangkat sama abang aja.” Keenan akhirnya memilih untuk berhenti protes masalah panggilan yang diberikan Alesha. Karena akan ada saja jawaban yang diberikan oleh adik kesayangannya itu.   Setelah sarapan Alesha pun bergegas mengikuti abangnya masuk mobil. Setelah kurang lebih 30 menit, Alesha dan Keenan pun sampai di sekolah dan Yayasan Dirgantara yang baru. Terlihat banyak sekali siswa siswi yang berada di lapangan. Ya mereka semua berkumpul di lapangan, karena memang belum ada pembagian dan arahan dimana kelas mereka masing masing.   Alesha memutuskan keluar dari mobil abangnya setelah menanyakan keberadaan teman teman nya. “Bang Ale turun dulu yaa, teman teman Ale sudah pada nungguin. Oiya bang nanti Ale pulang bareng Kia aja.” Pamit Ale pada Abangnya.   “Hmm. Hati hati yaa dek” jawab Keenan   Semua mata tertuju pada Alesha tepat saat ia keluar dari mobil abangnya. Hm mungkin tidak semua, hanya anak anak SMA Dirgantara saja yang sibuk memandangi dan terpesona dengan Alesha. Tidak lama terdengar pengumuman yang meminta seluruh siswa siswi untuk berkumpul dan berbaris di lapangan utama. Setelah memastikan semua sudah siap, acara pembukaan pun dimulai. MC mulai membacakan susunan susunan acara. Suasana pun berubah menjadi heboh saat MC mempersilahkan Keenan selaku ketua Yayasan untuk naik ke podium dan memberikan sambutannya.   “Selamat pagi semua. Saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya kepada Bapak dan Ibu Kepala Sekolah, guru, dan staff Yayasan yang telah mendukung pemindahan Gedung Dirgantara School. Dengan adanya pemindahan ini saya berharap dapat membawa manfaat positif buat kita semua. Saya juga berharap adik adik semua dapat beradaptasi dan berteman dengan lingkungan yang baru ini. Dan satu lagi seperti yang kita ketahui Dirgantara Art School tidak memiliki organisasi kesiswaan atau OSIS, sehingga saya meminta untuk anggota OSIS SMA Dirgantara juga dapat menaungi teman teman dari DAS. Mungkin itu saja yang dari saya. Terimakasih, silahkan dilanjutkan acara selanjutnya.”   Terdengar tepukan tangan yang meriah setelah Keenan turun dari podium, bukan hanya tepuk tangan, tapi juga pujian yang mengatakan kalau abang dari Alesha itu sangat tampan dan berwibawa dengan gaya nya yang cool.   Alesha sendiri hanya geleng geleng mendengar teman temannya memuji dan secara mendadak mengidolakan abang nya itu. Sampai akhirnya Ale terkejut saat Namanya dipanggil untuk maju sebagai perwakitan dari DAS untuk memotong pita.   Alesha diminta maju bukan karena dia adik dari ketua Yayasan. Dia diminta maju karena memang dia merupakan salah satu siswi berprestasi sehingga pantas untuk mewakili sekolah mereka untuk pemotongan pita. Sedangkan dari SMA Dirgantara Ashraf lah yang diminta mewakili sekolahnya. Selain ia ketua OSIS, Ashraf juga dikenal sebagai siswa cerdas dan berprestasi seperti Alesha.   …..   Kini Alesha dan ketiga temannya sedang duduk menikmati bakso di kantin. Mereka menikmati makanan dengan sesekali bercanda. Namun Alesha sedikit merasa tidak nyaman, karena dari awal ia dan teman-temannya masuk ke kantin, banyak sekali pasang mata yang terus memperhatikannya.   “Gaes, ini perasaan gue aja atau emang dari tadi banyak yg liatin kita ya?” tanya Ale pada ketiga temannya.   Sontak ketiga temannya menoleh ke segala arah untuk memastikan ucapan Alesha. “Bukan banyak lagi Ale! Semuanya emang pada liatin kita!” jawab Ayuna yang juga mulai risih.   “Udah biasa aja gaes. Mereka enggak pernah liat cewek cantik makanya begitu.” Ucap Della yang malah senang kalau mereka jadi pusat perhatian begini.   Kia langsung menoyor kepala Della setelah mendengar ucapan temannya itu. “emang dasar lo nya aja yang senang di liatin cowok Del. Gue yakin habis ini lo mau tebar pesona kan sama anak-anak Dirgantara”   “Aduh, sakit bege. Gue nggak begitu ya! Gue nggak bakal tepar pesona sama cowok-cowok, gue Cuma mau tebar pesona sama itu Ketua OSIS yang tadi maju sama Ale!” ujar Della antusias.   “Dih orang songong begitu Del apa bagus nya sih?” tanya Alesha pada Della.   “Tapi Ketos tadi emang ganteng Ale. Cool begitu, kenapa lo bilang songong?” Ayuna, dan Kia pun setuju dengan uacapan Della. Menurut mereka Ketos tadi memang sangat tampan, belum lagi pesonanya yang luar biasa menurut mereka. Tapi itu tidak berlaku dengan Alesha.   “Lo pada nggak liat tadi habis potong pita! Gue mau ngajak dia salaman baik-baik eh dia main nyelonong aja! Songong banget, gak ada sopan-sopannya. Jelas-jelas tadi ketua Yayasan minta kita semua untuk berteman, kalau nggak ingat omongan abang gue tadi, gue juga ogah ngajakin dia salaman. Bikin gue malu aja tau nggak!” ucap Alesha Panjang lebar melampiaskan kekesalannya terhadap Ashraf kepada ketiga sahabatnya.   Ketiga sahabat Ale tertawa mendengar kekesalan Alesha. Setelah selesai makan, mereka pun melanjutkan obrolan mereka sambal Kembali ke kelas masing-masing untuk mengambil tas mereka dan pulang, karena hari ini tidak ada pelajaran dan bisa pulang cepat.   ***   Sementara di ruang OSIS   “Teman-teman terimakasih atas kerja keras nya selama 2 minggu kemarin untuk acara hari ini. Sesuai sama arahan ketua Yayasan tadi, sekarang kita juga bertanggung jawab sama anak-anak DAS. Jadi gue minta mulai besok kita tidak hanya patroli pagi keliling area sekolah kita aja, tapi ke area sekolah DAS juga” ucap Ashraf kepada teman-teman anggota OSIS nya   “Siap Ash. Gue sih semangat kalau harus keliling ke DAS, lumayan lah cuci mata” ujar salah satu anggota OSIS.   “Dih cuci mata, cari keran sana lo!” jawab Sovia kesal. Ya sovia kesal lantaran sedari tadi anak-anak sekolah nya terus saja membicarakan Alesha dan teman-temannya. Sovia kesal bukan tanpa sebab, ia kesal lantaran menganggap dirinya bakal tersaingi.   Ashraf pun menggeleng kan kepala nya mendengar ucapan salah satu anggota nya yang memang terkenal sedikit playboy itu, ditambah ucapan Sovia barusan. Dari 2 minggu yang lalu mereka selalu saja berdebat, dan menurutnya perdebatan kedua anggota OSIS tersebut tidaklah penting.   “semoga aja tu anak-anak DAS nggak pada ribet, atau banyak drama” ucap Ashraf dalam hati nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD