3. Sweet Morning

2310 Words
Derrel’s POV Kukerjapkan mataku. Kurasakan seperti ada yang menari-menari di atas perutku. Mataku perlahan terbuka. Aku agak kaget mendapati tangan seorang perempuan memeluk perutku. Astaghfirullah, aku sudah menikah kemarin dan perempuan yang terbaring di sebelahku serta menyandarkan kepalanya di dadaku adalah Andriana, istriku. Sentuhan tangan Andriana membuat dadaku berdesir dan tiba-tiba ada hasrat yang ingin kusalurkan. Aroma tubuh Andriana begitu wangi, begitu juga dengan rambutnya. “Kamu pakai parfum ya, An?” kuhirup dalam-dalam wangi parfum yang menyeruak dari tubuhnya yang polos dan tertutup selimut. “Iya. Aku tadi bangun jam tiga, terus bersih-bersih di kamar mandi, pakai parfum dan menggodamu.” Andriana menggigit bibirnya dan memasang tampang yang menggoda. Sepertinya dia berusaha untuk merayuku. Bukankah ini bagus? Kondisi juniorku tengah keras-kerasnya. Aku tak perlu bersusah payah untuk membangunkannya. "Aku ke kamar mandi dulu, ya." Aku tersenyum dan mengedipkan mata. Aku harap pagi ini akan berhasil. Aku segera mendatanginya dan melompat ke ranjang, hingga kepalaku terantuk tembok yang berhimpitan dengan sisi kanan ranjang, saking semangatnya jadi begini. “Aduuhhh sakiitt..” Andriana tertawa. “Hati-hati sayang...” Andriana memandangku dengan ekspresi yang memperlihatkan gairah yang menyala-nyala. Meski dulu aku seorang gay, aku punya kredibilitas yang baik dalam menilai perempuan. Di mataku Andriana tak hanya cantik tapi badannya juga seksi dan proporsional, semua serba pas. Aku akui, dia pintar membangkitkan gairah. Jujur, aku belum bergetar dan tertarik melihat tubuh polosnya. Butuh waktu untuk mengganti perasaan geli melihat tubuh dan menyentuhnya dengan perasaan nyaman dan tertarik. Kalaupun aku jadi berhasrat, itu karena sentuhan antar kulit dan dia tahu benar di mana titik-titik sensitif pada tubuhku. Andriana menuntun tanganku untuk menjelajahi setiap lekuk tubuhnya. Ada perasaan aneh menyergap dan keringat mengucur, tiba-tiba ada rasa takut aku tak bisa menyenangkannya. Kucoba mengingat kembali pengalaman pertamaku menonton video bokep hetero (heteroseksual), kira-kira seperti itu cara melakukannya. Jujur, menonton adegan seks di video bokep hetero tak memberi pengaruh apa-apa untukku, kecuali jika mataku fokus mengamati pemain laki-lakinya dan berfantasi bercinta dengannya, baru deh aku bisa terangsang. Andriana tahu benar pengalamanku masih nol soal bercinta dengan perempuan. Dia membantu mengarahkanku. Apa Alde juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan saat kami bercinta dulu? Astaga tidak seharusnya aku mengingat masa lalu kala tengah membangun keintiman dengan istriku. Momen panas pagi ini kembali gagal. Aku payah dan wibawaku seolah menurun drastis di mata Andriana. Andriana meremas kedua tangannya dan mengacak rambutnya sembari berteriak pelan, “huuuffffffff....” Wajahnya terlihat begitu frustasi. Andriana memunguti pakaiannya dan mengenakannya lagi. kupeluk dia dari belakang. Kukecup serampangan di lehernya. “Kita coba lagi ya.” Bisikku. Andriana melepaskan kedua tanganku yang melingkar di pinggangnya. Andriana melirik jam di dinding, “udah jam empat Derrel, bentar lagi Subuh. Kamu mandi dulu ya, kamu kan mesti subuhan di Masjid.” Tatapan Andriana begitu dingin. Kurasa dia sangat kecewa. Aku benar-benar payah dan rasanya aku merasa sangat bersalah karena tdak bisa memberinya kepuasan. “Hari ini kita libur kan? Nanti aku bakal ngelonin kamu seharian.” Ujarku dan Andriana masih saja datar menanggapi. ***** Author’s POV Suasana pagi begitu hening. Mentari sudah beranjak sedari tadi dan memberikan senyum terbaiknya sedang dua sejoli itu saling membisu tanpa interaksi apapun. Derrel ingin kembali berkonsultasi dengan Aldefan, namun dia takut mengganggu waktu Aldefan. Apalagi sekarang bukan hari libur. Derrel membayangkan Alde tengah bersiap untuk berangkat ke kampus. Sementara itu Andriana tengah sibuk memasak dengan modal nekat karena sebelumnya, dia bukan tipe wanita yang senang menghabiskan waktunya di dapur. Ah andai aku sepintar Rayya dalam hal masak-memasak, pekiknya dalam hati, aku tak perlu browsing resep dan bolak-balik menatap layar laptop yang aku letakkan di meja makan untuk mengintip resepnya. Saat ia masih menyandang status sebagai nyonya Regan, ia sempat belajar memasak dan ia berusaha menjadi istri yang baik dengan selalu menyajikan masakan sehat untuk mantan suaminya itu. Setelah bercerai dari Regan, Andriana kembali malas beraktivitas di dapur. Sekarang dia mencoba untuk kembali aktif. Pagi ini Andriana memasak sop ayam. Matanya terbelalak saat membaca kata “sejumput”. Sejumput maksudnya seberapa? Ia sering merasa kesal jika mendapati resep yang tidak secara jelas menyebutkan takaran dalam angka. Seusai masak, Andriana melirik Derrel yang tengah duduk melamun di depan televisi. Layar televisi itu menyala tapi tatapan Derrel sepertinya tidak bermuara padanya. Butuh waktu berjam-jam setelah acara pernikahan untuk membujuk Derrel agar mau tinggal di rumah ini, rumah hadiah pernikahan dari ayah tiri Andriana. Derrel ingin mereka tinggal di apartemen dulu sebelum pindah ke rumah mereka, Derrel berencana untuk membeli rumah sederhana dari hasil tabungannya selama mengelola toko elektronik. Namun Andriana memintanya untuk menyimpan uang itu dan menggunakan tabungannya untuk masa depan mereka. Derrel merasa tak enak menerima hadiah semewah ini dari ayah tiri Andriana. Kalau saja sang ayah mertua tidak memaksa, tentu Derrel lebih memilih untuk membangun rumah dari keringat sendiri. Andriana ingin mendekat ke arah Derrel, tapi ada sesuatu yang menahannya. Egonya masih tinggi dan dia sedikit jaim untuk bergerak lebih dulu. Dia memutuskan untuk duduk sejenak di taman samping rumah dan mengumpulkan kembali moodnya yang sempat memburuk. Andriana kembali mengirim pesan WA untuk Rayya. Ray, apa seorang SSA (same s*x attraction) bisa menjadi heteroseksual? Aku nggak lagi membicarakan kita, karena meski kita punya masa lalu kelam, aku sadar benar, dulu aku memang lebih cenderung tertarik dengan laki-laki dan perempuan, saat menikah dengan Regan aku benar-benar kembali ke fitrahku secara utuh. Kamu juga gitu kan? Kamu dulu juga masih punya ketertarikan dengan laki-laki meski kecil dan kamu juga pernah jatuh cinta pada laki-laki. Itu yang membuat jalan kita lebih mudah untuk menghilangkan ketertarikan dengan sesama jenis. Tapi kasus Derrel itu berat Ray. Sejak kecil ketertarikannya pada laki-laki memang sudah tumbuh sedemikian kuat. Apa dia bisa? Dia bukan gay top seperti Alde. Sekedar mengingatkan gay bot (bottom) berperan sebagai perempuan dalam hubungan homoseksual, gay top yang berperan sebagai laki-laki (yang melakukan penetrasi). Butuh waktu sekitar lima menit untuk menerima balasan dari Rayya. Andriana berharap, pesan WAnya tidak mengganggu rutinitas Rayya sebagai ibu baru. Tentu bisa An. Aku pernah baca, seorang SSA yang belum pernah melakukan hubungan seksual butuh waktu sekitar 3-4 tahun untuk mengubah orientasi seksualnya. Sedang Derrel, dia dulu aktif secara seksual kan? Mungkin butuh waktu lebih lama. Tapi tergantung juga dari seberapa kuat tekad dan usahanya. Alde butuh waktu lebih cepat karena dia benr-benar berkemauan kuat dan berusaha semaksimal mungkin menuju perubahan. Ada yang bilang semua itu nggak bisa diubah. Ini anggapan yang salah. Bisa banget kok diubah selama berusaha sungguh-sungguh. Dukung dia terus An, jangan putus asa. Kamu lebih beruntung dariku karena Derrel sudah jatuh cinta padamu, sedang aku dulu, aku tak hanya berjuang untuk mengubah orientasi seksual Alde, tapi juga mendapatkan hatinya. Andriana tercekat membaca huruf demi huruf yang terpampang di layar. Ya Andriana pun berpikir bahwa dia lebih beruntung dari Rayya, karena dia sudah mendapatkan hati Derrel. Intinya adalah tekad dan usaha yang sungguh-sungguh. Dari komunitas Peduli Sahabat, Andriana mendapat banyak pencerahan tentang bagaimana memandang disorientasi seksual bukan sebagai penyakit, karena para penyuka sesama jenis tak ingin dipandang sebagai pesakitan, tapi anggap ini sebagai anugerah berupa ujian keburukan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Bahkan misi awal untuk membantu mereka kembali ke kodrat adalah dengan membuat mereka nyaman berada di lingkungan hetero dan memposisikan diri mereka sebagai kaum hetero tanpa peduli apakah orientasi seksualnya sudah berhasil diubah atau belum. Karena perkara mengubah orientasi seksual memang tidak mudah dan butuh perjuangan panjang. Andriana mengetik kembali balasan WA untuk Rayya. Ray, satu cara paling ampuh untuk memotivasi Derrel agar benar-benar berusaha untuk merubah orintasi seksualnya apa ya? Rayya membalas lagi. Banyak mengingat mati An. Setelah manusia mati, kita tak punya kesempatan lagi untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Waktu kita di dunia itu nggak banyak. Andriana mengangguk membaca isi pesan Rayya. Dia sependapat dengan apa yang disampaikan Rayya. Ray, aku kadang mencoba menganalisa masa lalu Derrel. Dia memang punya banyak faktor yang akhirnya memperkuat ketertarikannya pada sesama jenis. Kamu juga pasti pernah dengar Alde cerita tentang masa lalu Derrel kan? Sebenarnya diantara semua faktor, faktor apa yang menurutmu paling kuat menyebabkan seseorang menjadi penyuka sesama jenis? Apa trauma pelecehan seksual?” Agak lama Rayya membalas. Andriana berpikir mungkin Rayya sedang menyusui Bintang atau menggantikan popoknya. Balasan dari Rayya datang juga. Trauma karena pelecehan seksual menurutku hanyalah penguat An. Faktor utama ada di pola asuh keluarga. Ada pemaksaan role model atau anak tidak menemukan role model yang tepat, misal karena peran ibu lebih mendominasi, ayah terlalu sibuk dan tidak bisa menjadi contoh yang baik dalam keluarga, ada kekerasan dalam keluarga yang dilakukan seorang ayah. Kamu tahu kan? Derrel dibesarkan oleh seorang ayah yang kasar, mendominasi, selalu menuntutnya untuk menjadi yang terbaik, dan perceraian orangtuanya meniggalkan luka yang begitu dalam di hati Derrel. Sedang Alde, meski dia terlahir dari keluarga harmonis, tapi dia dibiarkan mencari sendiri role modelnya meski ayahnya sangat layak dibilang role model yang baik. Dia mencari informasi dari luar dan pelecehan seksual yang menimpanya makin memperkuat ketertarikannya pada sesama jenis. Andriana kembali tercekat membaca rentetan kalimat di pesan WA yang dikirim Rayya. Andriana menoleh ke dalam. Tatapannya menerawang pada sosok suaminya yang tengah terpaku di ruang tengah dari kaca jendela. “Apa aku terlalu keras padanya? Apa aku terlalu menuntutnya? Dia telah melalui masa kanak-kanak yang begitu berat. Dia bisa keluar dari kebiasaan self harm yang sudah ia lakukan sejak SMP adalah prestasi luar biasa yang telah ia raih. Dia tengah berjuang dari anxiety disorder yang bisa datang sewaktu-waktu. Dan dia juga sedang berjuang untuk menumbuhkan ketertarikan seksualnya padaku serta belajar menjadi muslim yang baik, mengingat dia seorang mualaf. Harusnya aku mendukungnya dan aku harus belajar lebih bersabar serta memahaminya, bukan mendiamkannya seperti ini. Aku sudah bersikap egois dan menyakitinya.”Andriana bermonolog dalam hati. Andriana teringat saat dulu Derrel mencoba mengakhiri hidupnya. Saat itu adalah fase tersuram dalam hidup Derrel dan fase paling menakutkan dalam hidup Andriana. Andriana begitu takut kehilangan Derrel. Andriana beranjak dan masuk ke dalam ruangan. Wanita cantik itu duduk di sebelah suaminya. Derrel melirik istrinya. Mereka saling menatap. Tatapannya begitu sendu dan Andriana menangkap ada kesedihan yang berpendar dari sorot mata tajam suaminya. Sejenak Andriana berpikir, apakah dia membuat suaminya sedih? “Derrel..” “Ya An.” Balas Derrel masih menatap lekat wajah istrinya dengan lembut. “Aku terlalu keras padamu ya? Aku minta maaf ya.” Andriana mencoba mengulas senyum. Derrel membalas dengan senyum tulusnya dan dia menyela rambut Andriana begitu lembut. Andriana menyadari, suaminya adalah sosok yang begitu lembut dan begitu manis memperlakukannya. Andriana merasa sangat beruntung. “Nggak apa-apa An. Aku pikir, aku yang banyak salah ama kamu. Aku udah ngecewain kamu. Kasih aku kesempatan untuk membayarnya An.” Andriana tercenung. Tentu saja Andriana akan memberinya lebih banyak kesempatan. Tanpa Andriana duga, Derrel mengecup bibirnya lembut. “Hanya ini?” Andriana memicingkan matanya. “Memangnya kamu pingin yang seperti apa?” Tanyanya sambil mengedipkan matanya. Andriana tersipu. Semburat merah menyapu wajahnya karena malu. Derrel memegang kedua pipi istrinya lalu mencium bibirnya lebih dalam. Derrel melepaskan ciumannya dan napas mereka terengah-engah. “Ciuman kamu hot banget Rel..” Andriana menggigit bibir bawahnya. Derrel tersenyum, “kalau aku udah ahli, aku juga bakal lebih hot lagi di ranjang An.” “Kamu lapar ya An? Perutmu sampai bunyi.” Andriana menyeringai, “sepertinya begitu.” “Ya udah makan dulu yuk. Aku ingin menyicipi masakanmu.” Derrel tersenyum manis menambah kesan cute di wajahnya yang memang baby face. Andriana mengangguk dan tersenyum lebih lebar. ***** Sekedar mengingatkan kembali tentang gangguan psikis yang dialami Derrel (dari berbagai sumber): Self harm (self injury) adalah kondisi kelainan psikis dimana penderita melakukan tindakan menimbulkan luka-luka pada tubuh diri sendiri secara sengaja. Tindakan ini dilakukan tidak dengan tujuan bunuh diri tetapi sebagai suatu cara untuk melampiaskan emosi-emosi yang terlalu menyakitkan untuk diekspresikan dengan kata-kata. Self injury dapat berupa mengiris, menggores kulit atau membakarnya, melukai atau mememarkan tubuh lewat kecelakaan yang sudah direncanakan sebelumnya. Dalam kasus-kasus yang lebih ekstrim mereka bahkan mematahkan tulang-tulang mereka sendiri, memakan barang-barang yang berbahaya, mengamputasi tubuh mereka sendiri, atau menyuntikkan racun ke dalam tubuh. Secara ringkas self harm didefinisikan sebagai mekanisme coping yang digunakan seorang individu untuk mengatasi rasa sakit secara emosional atau menghilangkan rasa kekosongan kronis dalam diri dengan memberikan sensasi pada diri sendiri. Self harm merupakan mekanisme coping yang kejam dan merusak namun banyak orang melakukannya karena memang mekanisme tersebut bekerja dan bahkan bisa menyebabkan kecanduan. Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah kecemasan yang intens dan berlebihan yang dialami seseorang, dengan frekuensi yang cukup sering, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Jenis-jenis Anxiety Disorder Panic disorders. Orang-orang dengan gangguan kepanikan ini biasanya sering merasa diteror secara tiba-tiba dan terjadi berulang kali. Mereka sering kali mudah berkeringat, merasakan sakit di d**a, palpitasi (detak jantung tidak teratur), dan perasaan tersedak, yang dapat membuat seseorang merasa seperti sedang mengalami serangan jantung. Obsessive-Compulsive Disorders (OCD). Orang-orang yang mengalami OCD ini biasanya memiliki gangguan pikiran yang konstan dan ketakutan-ketakutan tertentu akan sesuatu secara berlebihan sehingga mendorongnya untuk melakukan ritual atau rutinitas tertentu. Misalnya, orang yang takut pada kuman secara berlebihan sering kali berpikiran bahwa ada banyak kuman di sekelilingnya, sehingga setiap kali ia menyentuh sesuatu, ia harus segera mencuci tangan atau menggunakan pembersih tangan. Post-traumatic stress disorder (PTSD). Orang dengan gangguan PTSD ini biasanya pernah mengalami trauma atau peristiwa yang sangat mengerikan seperti pelecehan seksual atau fisik, kematian tak terduga orang yang dicintai, atau bencana alam. Orang dengan PTSD sering memiliki pikiran dan kenangan yang abadi dan cenderung menakutkan terhadap kejadian tersebut. Biasanya, mereka cenderung mati rasa secara emosional. Social anxiety disorders. Sering disebut juga sebagai fobia sosial, yakni kecemasan berlebihan seseorang terhadap lingkungan sosialnya. Orang-orang dengan gangguan ini biasanya takut dengan penilaian orang lain, takut diejek, takut tidak diterima oleh teman-temannya, dsb. Spesific phobias. Biasanya, orang-orang dengan gangguan ini memiliki ketakutan-ketakutan terhadap hal-hal tertentu. Seperti takut ketinggian, takut darah, takut ular, takut terbang, dsb. Generalized anxiety disorder. Gangguan ini melibatkan rasa khawatir yang berlebihan, sering kali tidak realistis, meski tidak ada hal-hal yang memprovokasi ketakutan tersebut. Orang-orang demikian sering kali mengalami halusinasi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD