31.

1423 Words

Sesampainya mereka di sebuah jongko Soto yang berada di dekat trotoar. Marvi langsung memarkirkan mobilnya. Ia memasukan mobilnya ke sebuah lahan kosong di samping jongko Soto tersebut. Jika Marvi memarkirnya di tepi jalan maka itu akan mengganggu pengguna jalan lainnya, terlebih lagi Minzy ingin makan di sana dan itu tidak akan sebentar. "Kok agak sepi yah," Heran Minzy seraya melepas seatbeltnya. Marvi melihat melalui kaca mobil. "Pada makan kali, kealingan penutupnya." "Enggak sayang, biasanya banyak motor sama yang antri," Kata Minzy. Marvi tersenyum mendengar Minzy memanggilnya sayang. "Ouh, emang biasanya serame itu?" Minzy menganggukkan kepalanya. "Yuk, kita turun!" Ajaknya. "Okay," Mereka pun turun. Minzy hendak berlalu, namun Marvi tiba-tiba saja memanggil namanya. "Minzy!

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD