MINGGU WARNA-WARNI

3340 Words

Hari Minggu masih sunyi ketika Ben membuka mata. Hanya shalawat dari musholla yang merambat di udara. Ben mengulurkan tangan, memutar kenop lampu tidur agar menyala redup. Ia terbangun tak hanya karena jam biologis, namun rasa nyeri dari jempol kakinya yang kembali menyapa. Ia bernapas dalam, mencoba menerima rasa tak nyaman yang menjalar hingga ke pinggang. Perlahan ia duduk, wajahnya mengernyit, gerakan sederhana saja terasa begitu berat apalagi berdiri. “Baby...” panggilnya lirih. Jemarinya mengusap sayang kepala sang istri. “Ben?” gumam Anne. Ia segera bangun, duduk sambil menarik napas dalam. “Sakit banget. Bisa bantu aku ambil kruk? Aku mau pipis,” pinta Ben. Suaranya terpurus-putus karena menahan nyeri. Anne sigap turun dari ranjang, mengambil sepasang tongkat yang tersampir di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD