Happy reading..
*
*
*
“Bagaimana, Yul? Apa kata Dokter?” Tanya Bu Nidi mendekat pada anak gadisnya
Bukannya langsung menjawab, Yulia malah diam membisu. Menjatuhkan tubuhnya ke kursi tunggu yang ada di depan ruang ICU. Tak memperdulikan sang ibu yang terus mengajaknya bicara.
Hatinya seolah terlepas dari raganya saat mendengar penuturan dan penjelasan Dokter Arnold tadi kepada mereka. Air mata perlahan menetes jatuh ke pipinya. Lalu semakin lama menjadi deras. Tertunduk menutup wajahnya. Ia menangis mengeluarkan segala rasa sesak di dalam d**a. Tak tau lagi harus berbuat apa.
Bu Nidi tersentak saat melihat Yulia menangis. Mengetahui sang anak gadis tak bisa memberikan dia jawaban. Bu Nidi pun menoleh melihat anak laki-lakinya.
“Gimana, Sur? Apa kata, Dokter Arnold?” Bu Nidi menggo
