Harus Ikhlas Menerima

1547 Words

Happy reading.. * * * Jam sudah menunjukkan tepat pukul 23.00. Yulia masih duduk terdiam di depan kamar perawatan Ayahnya. Sambil mengingat kembali semua pembicaraannya dengan Dave tadi. Hal-hal yang dikatakan oleh Dave membuatnya terus memikirkan setiap kata yang keluar dari mulut pria itu. Yang kini telah menjadi suami dari wanita lain. Ia tertawa sinis, menertawakan dirinya sendiri. Yang mencintai, tapi tak pernah dicintai. Dia yang salah, karena kebaikan dan tugas seorang Dokter ia salah artikan. Yulia sungguh tidak menduga, jika niatnya untuk bertemu Dave. Justru berakhir dengan terkuaknya sebuah fakta yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Dengan kepala yang tertunduk lesu. Sebelah tangan Yulia memijat keningnya yang tiba-tiba terasa nyeri. Sungguh kenyataan yang baru saja i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD