Pagi-pagi sekali, Aliska terjaga dari tidur. Saat hendak menjalankan shalat subuh, ia lekas membersihkan diri dari tubuhnya yang belum suci pasca sang suami meminta nafkah batin semalam. Ia sebagai wanita yang patuh pada suami hampir tak pernah menolak. Kecuali saat wanita itu tengah sakit ataupun tidak enak badan. Tak ingin membantah keinginan Abiyasa yang ia cintai. Melakukannya pun selalu secara hati-hati mengingat Aliska tengah mengandung buah hati mereka. Teringat percakapan semalam. “Sayang, sebentar lagi aku kan mau kampanye lama. Kamu kan nggak ikut, aku pasti akan rindu sekali padamu. Boleh ya, malam ini aku meminta hakku padamu?” tanya Abiyasa dengan mata berbinar. “Iya Mas, tapi bolehkah aku meminta sesuatu padamu?” tanya Aliska berharap dituruti sang suami. “Minta apa? Kamu

