“Sampaikanlah kebaikan dengan nada terendah dan kata terindah. Lihat bagaimana kelembutan mampu mengubah hati yang keras menjadi selunak kapas.” —— Aliska tidak dapat tidur nyenyak semalaman. Masih teringat akan gejala mual-mual dan muntah-muntah yang membuatnya panas dingin. Pada pukul 04.00 pagi, ia terjaga dari tidur. Wanita itu beringsut dari ranjang. Pelan-pelan menyingkirkan tangan sang suami yang menggenggam tangannya. Tampak Abiyasa yang tengah tertidur pulas. Tak ingin mengganggu tidur sang suami, Aliska lekas meraih bathrobe yang tergantung di hanger. Ia hendak mandi sekaligus shalat subuh tepat waktu. Saat bergerak memasuki kamar mandi, suara berat pria menghentikan langkah wanita itu. “Kau sudah bangun?” tanya Abiyasa seraya menguap. Aliska mengangguk. “Iya Mas, baru s

