2

1506 Words
Pertempuran dua kubu itu akhirnya berjalan dengan menegangkan. Alfa berusaha menepati janjinya kepada Iluna untuk tidak terluka dan sampai saat ini ia masih bisa menepati janjinya kepada Iluna itu, tapi selang beberapa detik kemudian ia mengingkarinya. Namun bukan Alfa yang ingin mengingkari janji itu sendiri melainkan dirinya kini tertusuk oleh benda tajam yang dibawa oleh musuhnya. Tusukan di perut itu membuat dirinya tumbang sekarang ini. Teman-teman Alfa pun melindungi Alfa dan kini membawa Alfa ke rumah sakit. Pertempuran mereka hari ini tidak membuahkan hasil siapa yang menang atau siapa yang kalah karena belum selesai pertempuran itu dilakukan polisi yang entah mengetahui info ini darimana sudah datang juga. Alfa dibawa ke UGD untuk segera mendapatkan perawatan karena sepertinya Alfa juga banyak kehilangan darah. Sebelum masuk ke UGD tadi Alfa berpesan pada Joo untuk tidak mengatakan hal ini kepada Iluna karena Iluna pasti akan marah dan khawatir kepada dirinya karena ia sudah terluka. Joo pun mengangguk, ia berjanji untuk tidak mengatakan kepada Iluna tentang hal ini. Saat ini Alfa sedang diperiksa oleh dokter yang memeriksanya. Sementara itu kini Iluna sudah sampai di rumahnya, tadi ia dan Arganta mengantarkan Alya terlebih dahulu. Mereka pulang dan langsung masuk ke dalam rumah. Kali ini mereka disambut oleh Mama mereka yang sedang membaca majalah di ruang tamu. Mereka menyalimi Mama mereka itu. "Arga, kamu ada masalah lagi sama Marga?" tanya Mamanya tersebut. "Enggak Ma, emangnya ada apa?" tanya Arga kepada Mamanya itu. "Ga papa, tadi Marga pulang raut wajahnya kayak lagi ada masalah. Mama kira dia ada masalah sama kamu, mungkin Marga ada masalah sama yang lain. Kamu nanti tolong tanya Marga ya, Mama khawatir sama dia. Dia kan ga mau terbuka sama Mama." ujar Mamanya tersebut kepada Arga. "Iya Ma, siap nanti Arga bantu tanya ke Marga ya Ma." ujar Arga itu. Kini mereka masuk ke kamar mereka masing-masing. Iluna juga masuk ke kamarnya dan berganti baju. Saat ini entah kenapa ia memikirkan tentang Alfa. Ia khawatir jika Alfa kenapa-kenapa karena perasaannya sedari tadi sudah tidak enak. Bagaimana jika memang ada apa-apa dengan Alfa? Bagaimana jika Alfa terluka nantinya? Semoga tidak, semoga Alfa menepati janjinya itu. "Kenapa ya gua masih aja ngerasa ga enak kayak gini. Alfa juga belum ngehubungin gua sampai sekarang. Kemana ya Alfa." ujar Iluna khawatir. Namun kekhawatirannya akhirnya reda ketika ia mendapatkan chat dari Alfa, Alfa bilang bahwa ia ada acara keluarga jadi ia besok tidak berangkat ke sekolah. Ia juga tidak bisa ikut ke pesta ulangtahun yang diadakan oleh Mahen. Iluna pun sudah mengerti dan saat ini dirinya pun sudah tenang. Kini ia bisa tidur dengan nyenyak, ia tidak tahu bahwa Alfa baru bisa menghubungi dirinya malam hari karena tadi Alfa sedang ditangani oleh dokter. Luka tusuk yang didapat oleh Alfa cukup dalam untung saja tidak mengenai organ vitalnya. Namun Alfa masih harus tinggal di rumah sakit. Pagi harinya Iluna terbangun dan bersiap-siap untuk sekolah. Hari ini ia akan berangkat dengan Alya karena Alfa tidak bisa berangkat ke sekolah. Ia tidak mungkin jika harus berangkat bersama dengan Arganta karena pasti akan membuat heboh satu sekolah jika ia nekat melakukan hal itu pagi ini. "Gimana sekolah kalian? Baik-baik saja kan?" tanya Papa mereka itu. "Baik Pah." ujar mereka semua membuat Papanya mengangguk. "Kalian baik-baik, jangan saling menyakiti. Lovina, Marganta kalian juga jangan ganggu Iluna ya." ujar Papa mereka membuat mereka terdiam saja. "Ngapain juga Lovina ganggu Iluna sih Pah. Lovina sama Kak Marga tuh ga pernah ganggu, dianya aja yang sering bermasalah sama kita." ujar Lovina. "Lovina udah, ga boleh bilang kayak gitu. Lebih baik sekarang kalian siap-siap buat berangkat. Nanti kalian terlambat." ujar Mama mereka. Kini mereka pun tampak menyalami orangtua mereka. Kini mereka sudah keluar dari rumah. Marganta dan Lovina sudah berangkat terlebih dahulu semenit lalu. Kini hanya tinggal Arganta dan Iluna yang mana Iluna menunggu kedatangan Alya yang akan menjemputnya. Kabarnya Alya sudah dijalan. "Ilu, kamu yakin ga mau berangkat sama kakak aja?" tanya Arganta. "Engga kak, kakak berangkat duluan aja ga papa. Nah itu Alya udah datang kok kak hehehe. Ayo berangkat Kak. Makasih ya udah mau nemenin Ilu buat nungguin Alya." ujar Iluna kepada Arganta tersebut pada saat ini. "Sama-sama Ilu, ya udah sekarang kamu ke Alya. Udah ditunggu itu. Bilang sama Alya ga usah ngebut ya. Kakak bakalan ngikutin kalian dari belakang." ujar Arganta yang diangguki oleh Iluna. Kini Iluna sudah masuk ke dalam mobil yang mana berisi Alya di dalamnya. Ia pun berangkat sekolah. Di jalan Iluna dan Alya membicarakan tentang banyak hal termasuk juga te.tang tawuran kemarin antara SMA Garuda dengan SMA Sadewa. Namun mereka hanya tahu sedikit karena katanya kemarin itu tawuran yang gagal karena tidak ada yang menang dan kalah disana. Hal itu dikarenakan adanya polisi yang membubarkan mereka saat tawuran sedang sengit-sengitnya. Mereka sudah sampai di sekolah dan kini mereka masuk ke kelas mereka. Sementara itu di rumah sakit saat ini Joo dan teman-temannya sedang menjenguk Alfa. Mereka sengaja menjenguk pagi sebenarnya supaya mereka bisa tidak sekolah, habisnya mereka malas untuk masuk pada hari ini. "Lo beneran ga pada liat siapa yang udah nusuk Alfa kemarin? Gila sih gua shock banget kemarin." ujar Joo kepada mereka semua dan emreka kompak menggelengkan kepala. Begitu pun juga dengan Alfa yang mana ia tidak sempat melihat siapa orang yang sudah menusuknya tersebut kemarin. "Benar-benar ya anak Sadewa ga ada yang bisa dipercaya, bisa-bisanya mereka ngelanggar janji buat ga bawa senjata tajam. Ga berani tangan kosong ya begitu. Gua masih heran siapa sih yang udah berani bawah senjata tajam sampai ngelukain Alfa kayak gini." ujar Rio kepada mereka semua. "Udah lah ga papa. But kita emang harus cari tahu lagi tentang siapa yang udah nusuk gua. Bukan karena luka gua tapi karena dia banci udah melanggar perjanjian tawuran kemarin yang mana ga boleh bawa senjata tajam. Gua shock sih ada yang ngelanggar." ujar Alfa tersebut ke mereka. Semuanya kini mengobrol lagi, disana mereka mengobrol tentang banyak hal termasuk juga tentang hal ini yang tidak boleh diketahui oleh Iluna. Iluna pasgi akan merasa sangat khawatir jika mendengar bahwa Alfa tertusuk. Saat ini Iluna sedang mengobrol bersama dengan Alya, mereka sedang berjalan menuju ke kantin kali ini. Iluna terlihat senang karena sekarang mereka sudah berada di kantin. Ia sebenarnya sudah merasa sangat lapar dari tadi maka dari itu Iluna pun sangat senang berada di tempat ini sekarang. "Ah iya jadi nanti malam Lo berangkat bareng sama gua ya Na? Kan Alfa ga bisa tuh. Jadi bareng sama gua aja." ujar Alya kepada Iluna tersebut. "Iya siap deh, lagi pula ga mungkin bareng sama Lovina pasti dia ga mau. Kak Marga sama Kak Arga juga ga datang karena mereka ga diundang. Eh ga tau deh diundang atau ga yang pasti mereka ga bakalan datang sih. Jadi ya gua bareng sama Lo deh nanti." ujar Iluna kepada Alya tersebut. Mereka akan berangkat ke pesta ulang tahun Mahen nanti malam bersama-sama juga. Pelajaran hari ini sudah selesai, kini Iluna pulang bersama dengan Alya. Ia sama sekali.gidsk bertanya-tanya tentang ketidakhadiran dari teman-teman Alfa juga karena ia pikir mereka membolos bersmaa kali ini. Benar saja mereka memang membolos kali ini, tapi mereka membolos di rumah sakit. Itu yang Iluna goram tahu mengenai mereka, kabar tentang Alfa yang tertusuk pun juga belum tersebar di seantero sekolah karena Alfa ingin merahasiakan. "Nanti gua jemput ya Na, pokoknya kita harus tampil cantik deh disana hehehe. Biar nanti gua dapat cowok kan kali aja." ujar Alya kepada Iluna itu. "Iya deh iya dasar ya Lo. Ya udah gua masuk ya, nanti jangan lupa on time ya jemput guanya!" ujar Iluna karena memang Alya sering terlambat. Contohnya saja tadi pagi Alya terlambat lima belas menit, untung saja jalanan tidak terlalu macet jadi mereka bisa sampai di SMA Garuda tepat waktu. Iluna masuk ke dalam kamarnya. Ia mengirim pesan kepada Alfa menanyakan kira-kira kapan Alfa akan berangkat, Iluna sama sekali belum tahu kapan Alfa akan pulang dan berangkat kembali ke sekolah, ia sangat merindukan Alfa maka dari itu ia bertanya kepada Alfa tentang kapan itu. Alfa menjawab mungkin dirinya akan pulang sekitar tiga hari lagi tapi bisa lebih juga karena ia hanya mengikuti orangtuanya saja disana. Iluna pun mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Alfa tersebut pada saat ini. Sekarang ia hanya bisa memupuk rindu hingga Alfa kembali. Lagi pula kenapa juga Alfa harus pergi hanya dengan pamit lewat handphone saja, ia kan jadi kangen. Ah tapi ya sudah lah mungkin memang harus seperti ini. Kini Iluna sedang mempersiapkan dress yang akan ia gunakan untuk pergi ke pesta Mahen nanti malam. Ia akan menggunakan dress berwarna hitam pekat. Iluna sekarang tampak pergi ke dapur karena ia lapar, ternyata disana juga ada Marganta yang sedang sibuk membuatie instan. Bibinya memang sedang diajak oleh Mamanya untuk belanja bulanan dan di rumah hanya ada makanan yang Marganta tidak suka. Kini Iluna mendekat ke arah Marganta. "Kak Marga, mau Iluna buatin indomienya?" tanya Iluna melihat Marganta yang tampak kesusahan membuatnya. Marganta melihat sebentar dan akhirnya ia memberikan Indomie yang ia inginkan kepada Iluna. Iluna pun tersenyum dan kini ia membuat dua Indomie goreng untuk dirinya dan juga untuk Marganta. Ia senang sekali punya waktu bersama Marganta itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD