Sejak tadi Siwan ingin mengatakan sesuatu kepada istrinya, namun ia terlihat ragu saat melihat istrinya bersemangat sekali.
“Apa yang ingin Oppa katakan?” Suara Yoora menginterupsi.
Siwan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. “Tidak ada, Sayang,” elaknya.
Yoora memicingkan matanya. “Jangan bohong! Aku tahu Oppa ingin mengatakan sesuatu kepadaku.”
Siwan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Akhir-akhir ini Yoora sangat cepat sekali menebak perilaku dirinya.
“Itu—“
“Itu apa?” potong Yoora.
Siwan berdecak. “Aku belum selesai mengatakannya. Jangan dipotong dulu!”
“Iya, maaf-maaf. Ayo, lanjutkan.”
“Tapi janji ya jangan dipotong sampai Oppa selesai menjelaskan.”
“Iya, aku janji.”
Siwan menghela napasnya. Ia harus jujur kepada istrinya kalau ia sudah mengetahui keberadaan Hyera se
