"Jangan merasa diri paling terpuruk. Dunia terlalu singkat buat di sia-siain." ••••• Mata Abim tak juga mau enyah dari benda pipih yang sedang ia pegang. Kaki jenjangnya ia biarkan terselonjor begitu saja di atas lantai yang dingin dengan badan tersandar penuh pada dinding ruangan. Surainya tampak hampir menutupi rambut kala kepala itu tertunduk dengan tenang. Jaket pun masih setia membalut tubuhnya, malas hanya sekedar membukanya dan melepas tas yang ia sandang. Lelah, Abim akui, seminggu belakangan ini badannya terasa remuk sebab latihan dance yang mulai ia geluti. Untungnya, Abim nyaman dengan kegiatan ini. Tak seperti basket kemarin, dance malah membuatnya seakan mengetahui secuil bakat yang selama ini ternyata ia pendam. Belum lagi sang pelatih, tak bisa Abim pungkiri bahwa pelati

