Your Wife 21

739 Words
Setiba di meja makan, Rangga tak mampu sepenuhnya mengikuti obrolan yang semakin panas, berbagai ocehan nakal semakin deras mengalir. Suara tawa meledak serentak ketika Bu Sonya dengan gaya yang centil memainkan sebatang sosis dimulutnya.   “Masukkanlah daging sosis itu kebelahan daddamu, mungkin daging itu merasa kesepian tak memiliki teman,” seru Ivan seraya menunjuk payyudara Bu Sonya dengan bibirnya.   “Ow, ow, ow,, aku tidak mungkin mengambil talenta yang dimiliki oleh Rianti,” jawab Bu Sonya sambil melirik Rianti dengan mata mengedip, membuat semua tertawa. Dan kini semua mata tertuju pada Rianti.   “Tidak,tidak,,, Aku memenuhi permintaan kalian tadi sore hanya karena penasaran, dan sekarang tidak ada yang dapat memaksaku,” sela Rianti.Jidat Rangga berkerut, dan Rianti membaca tanda tanya dikepala suaminya.   “Sayang, tadi sore setelah berjalan-jalan sebentar kami kembali ke gazebo tempat kita berkumpul selumnya, dan aku sudah tidak mendapatimu disana.   “lalu, apa hubungannya dengan sosis itu,” Tanya Rangga penasaran.   “Istrimu memang hebat, mampu melakukan apa yang tidak mampu dilakukan oleh istri-istri kita,” Jawab pak Wisnu cepat dengan bibir nyengir.   “Ya,ya,,, itu Cuma kebetulan saja Sayang,, Adit menantang bu Sofie, apakah payyudara tantenya itu dapat memeras jeruk yang sudah terbelah dua, imbalannya Adit bersedia memijiti kaki Bu Sonya yang memang terus mengeluh capek karena terlalu lama jalan-jalan tadi sore” jawab Rianti berusaha menerangkan, tak ingin membuat suaminya salah paham.   ”Lalu Bu Sonya meladeni tantangan Adit dengan memasukkan jeruk itu kedalam kaos dan dijepit oleh kedua payyudaranya yang besar, Namun ternyata air yang keluar dan mengalir kepusarnya hanya sedikit, So,,, Karena penasaran aku turut mencobanya, dan ternyata air jeruk yang diperah kedua payyudara istrimu ini lebih banyak, hahahaha,,,”   ”Dengan menjepitkan kedua payyudaramu?” Tanya Rangga cepat yang dijawab dengan anggukan.   ”Semuanya sudah mencoba, jadi tidak ada salahnya kan jika aku turut mencoba, sekuat tenaga aku mengepit balon ini dengan lenganku dan ternyata aku berhasil,” sahutnya sambil memperagakan kedua tangannya yang saling menggenggam lalu menjepit kedua payyudaranya dengan kuat. Tak ayal sepasang payyudara Rianti menyembul seakan ingin melompat dari kaosnya yang longggar, Mata Rangga bisa menangkap bagaimana mata teman-temannya melotot melihat aksi Rianti yang me-replay usahanya tadi sore.   “Sebenarnya aku tidak kalah dari istrimu, hanya saja air jeruk hasil perahanku tertahan oleh bra ku, sementara istrimu bisa mengalirkan air itu langsung kepusarnya tanpa terhalang,” celetuk Bu Sonya yang masih belum bisa menerima kekalahannya, tapi justru membuat mata Rangga melotot kaget.   “Haahahahaa,,, Ya,,yaa,, aku memang sudah melepas bra ku karena sudah terlalu lengket oleh keringat akibat berlarian dipantai dengan Zahra, tapi setidaknya aku tidak melepas bra-ku karena permainan itu,” jawab Rianti dengan santai seakan semua itu adalah hal yang biasa.   “Pasti saat itu semua mata dapat memandang dengan bebas kearah gumpalan payyudara istriku,” gumam Rangga sedikit cemburu.Rangga perlahan menarik napas panjang mencoba untuk lebih rileks, toh apa yang telah dilakukannya lebih dahsyat dari istrinya, sesekali matanya melirik Zahra yang malam itu terlihat berpakaian lebih santai, baju tidur berwarna biru lengkap dengan penutup kepala jenis bergo.   Sangat berbeda dengan istri Rangga yang berpakaian lebih menantang dari biasanya, kaos longgarnya kali ini lebih kedodoran dari biasanya, memperlihatkan pundaknya yang putih begitu kontras dengan tali bra yang berwarna merah.   “s**t,,, sejak kapan Rianti memeiliki baju model seperti ini,” dengus hati Rangga saat menyadari pakaian baru yang dikenakan istrinya. Pasti bosnya memberikan uang sangu yang cukup besar untuk cutinya kali ini. Namun Rangga juga terlihat puas saat memergoki semua mata teman-temannya yang diam-diam menyatroni bagian tubuh Rianti yang terbuka dengan rasa kagum.   “Tapi tunggu,,, jika semua wanita melakoni permainan itu, artinya Zahra juga melakukannya kan?” bisik Rangga ketelinga Rianti.   “Ya,, dia juga melakukannya, hanya saja kami tidak dapat melihat dengan jelas aksinya karena terhalang oleh penutup kepalanya,,, Heeeyy,,, apa kamu mengagumi istri temanmu itu?” tanya Rianti, menatap penuh selidik kewajah Rangga yang tiba-tiba salah tingkah.   “Tidak juga, hanya penasaran apakah wanita seperti dia juga seberani istriku yang seksi ini,” jawab Rangga memandang istrinya berusaha memberikan pujian obrolan.   “Tidak mengapa sayang, itu wajar, karena Zahra memang cantik,,, apa kamu tau?,, tadi sore dia mengenakan celana dalam berwarna pink lhoo,, itu terlihat saat dia mengangkat kaos bawahnya untuk memperlihatkan pusarnya yang hanya dialiri beberapa tetes air jeruk,”   GLEEEKK,,,, Rangga yang sedang minum untuk menenangkan hati tiba-tiba tersedak, tapi Rianti justru tertawa terpingkal, membuat mereka yang ada disitu bingung melihat Rianti yang tiba-tiba tertawa setelah berbisik-bisik dengan suaminya. *** Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD