BAB 2

554 Words
SANDRA POV Hari ini Jio mengajakku untuk bertemu dengan ketiga anaknya. Anaknya yang pertama bernama Ghea berusia 15 tahun. Anaknya yang kedua bernama Rafael berusia 14 tahun. Dan yang paling kecil bernama Andrea berusia 12 tahun. " Aku ingin memperkenalkanmu kepada ketiga anakku. Anakku yang paling besar bernama Ghea, yang kedua Rafael dan yang paling bungsu bernama Andrea" " Halo semua, perkenalkan nama tante Sandra" " Halo tante Sandra" " Mereka semua anak - anak yang manis" " Aku sangat senang karena kau bisa bertemu dengan anak - anakku" " Iya sayang. Aku juga sangat senang bertemu dengan anak - anakmu" " Ayo kita makan malam bersama" Aku senang karena rencanaku berhasil untuk merebut perhatian ketiga anak Jio. Mereka terlihat menyukaiku dan rasanya tidak sulit untuk membuat mereka takluk padaku. " Tante Sandra, Andrea ingin punya mama seperti tante" " Iya tante, Rafael juga pengen punya mama secantik tante Sandra" " Terima kasih sayang" " Kalian yang sabar karena sebentar lagi papa akan menikah dengan tante Sandra" " Benarkah? Papa ga bohong kan?" " Tidak sayang, malam ini papa ingin melamar tante Sandra sebagai istri papa" Aku tidak menyangka jika rencanaku berjalan dengan cepat. Tepat malam ini Jio melamarku sebagai istrinya dan aku menerima lamarannya. " Sandra, maukah kau menjadi istriku?" " Tentu saja aku mau" " Terima kasih sayang karena kau mau menerima lamaranku" Jio memelukku sangat erat dan aku hanya tersenyum sambil memikirkan rencana selanjutnya untuk menguasai seluruh harta Jio. *** Seminggu kemudian SANDRA POV Akhirnya aku resmi menjadi istri Jio Permana. Aku sangat bahagia karena rencanaku sedikit lagi akan berhasil. " Sayang, kenapa kau tersenyum sendiri?" " Tidak apa - apa. Aku sangat senang karena kita menjadi sepasang suami istri" " Aku tidak sabar ingin memiliki anak darimu" Aku terbatuk - batuk mendengar keinginan Jio dan Jio membawakanku minuman " Kau minum dulu" " Terima kasih sayang" Tidak beberapa lama aku melihat Nico yang datang menghampiri kami. Ia memberi kode padaku agar nanti kami berbicara berdua. " Selamat untuk anda. Saya sangat senang karena anda memiliki istri yang cantik" " Terima kasih anda bersedia datang ke pernikahan kami" " Sama - sama. Kalau begitu saya permisi dulu" Sebelum pergi, Nico mengedipkan matanya ke arahku. Lalu ia pergi ke sudut ruangan yang tidak jauh dari tempat pelaminanku. " Sayang, sepertinya aku harus ke toilet sebentar" " Baiklah, aku tunggu kau disini" Aku langsung menghampiri Nico dan ia mengajakku ke tempat yang jauh dari keramaian orang. " Aku sangat senang karena rencana kita berhasil" " Iya sayang, saat ini aku sedang mengatur rencana agar Jio mau menyerahkan seluruh hartanya padaku" " Aku tau kau pasti berhasil membujuknya" " Kau tau apa yang ku pikirkan saat ini?" " Kau pasti memikirkanku" " Kau selalu bisa membaca pikiranku" " Tentu saja, kau harus ingat jika aku belahan jiwamu" " Nico, aku tidak ingin berpisah denganmu" " Kita tidak akan terpisahkan. Setelah kau menguasai seluruh harta Jio, kita akan pergi yang jauh dari sini" " Aku juga berharap seperti itu" " Sebaiknya kau kembali. Jangan sampai Jio curiga terhadapmu" " Baiklah, aku kembali. Tapi kau berjanji tidak akan meninggalkanku" " Iya sayang, aku berjanji tidak akan meninggalkanmu" " Kalau begitu aku kembali kesana." " Aku mencintaimu" " Aku juga" Sebelum aku pergi, Nico mencium bibirku. Setelah puas berciuman, aku kembali ke tempat pelaminanku dengan perasaan bahagia              
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD