CHAPTER 23

805 Words

Dering ponsel itu berbunyi berkali-kali. Saat itu juga, detak jantungnya berdetak cepat. Pori-porinya mengeluarkan keringat dingin. Wajah Alice pucat pasih. Tangannya bergetar pelan mengangkat panggilan itu. Firasat buruknya menambah kesesakan didadanya. Menciptakan rongga yang lebih dalam dari sebelumnya. Napasnya kini memburu dan tak beraturan. Kakinya luruh kelantai dan tangisannya pecah seketika. ... Kaki itu membawanya berlari dilorong rumah sakit yang panjang. Malam itu lorong hanya terisi suara derap langkahnya yang cepat. Saat ia berhenti di depan pintu kamar Jasper. Alice berusaha sekuat tenaga menahan tangisannya. Ia menggeleng ketika melihat Mike hanya menatapnya dengan air mata mengalir di kedua pipi pria itu. Sedangkan Lucas terduduk di atas bangku dan menangkup waj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD