Angin gemberu malam yang begitu dahsyatnya hujan yang begitu deras,tidak bisa dibayangkan betapa dahsyatnya malam itu...di malam yang begitu gelapnya terlihat seorang gadis kecil yang berada di bawah pohon di tengah badai yang kuat,jalan yang begitu gelap angin yang begitu kuat bahkan tidak ada satupun kendaraan yang lewat di jalan tersebut,gadis kecil itu hanya bisa meriuk kedinginan dan menangis di malam badai ini ia hanya bisa menangis tidak ada yang bisa dia buat selain berdoa.tiba-tiba sebuh mobil datang melintasi jalan yang gelap itu tak disangka sang pengendara melihat gadis kecil itu yang meriuk ketakutan,sang pengendara pun turun dari mobilnya dengan menggunakan jas hujan sang pengendara tersebut langsung menghampiri gadis kecil itu, setelah ia sampai disana gadis kecil itu sudah terlep atau mungkin pingsan tanpa pikir panjang sang pengendara tersebut langsung menggendong gadis kecil itu dan membawanya ke dalam mobilnya
Pagi yang cerah dengan kiaun burung-burung di atas pohon membuat suasana pagi menjadi harmonis,tapi tidak dengan seorang gadis yang sedang berdebat dengan kedua orangtuanya
"Pa Clara itu udah besar,Clara ga mau mama sama papa itu ngebatasin aktivitas Clara" Ucap gadis yang bernama Clara ini,Clara gadis cantik yang memiliki lesung pipi di kedua pipinya rambutnya yang panjang bibir nya yang menawan,siapa yang tidak tertarik melihat gadis secantik dirinya tapi kata mamanya tidak dengan sifatnya
"Nak papa bukan ngebatasin kamu,papa ga mau kamu salah pergaulan!" ucap sang papa yang bernama Hendrik, Hendrik sangat menyanyi putri satu-satunya menurut Clara papa nya sangat posesif menyakut tentang dirinya
"Ma tolong bilang ke papa, pokoknya Clara mau pergi ke liburan sama teman-teman Clara" ucap Clara ia sudah tampak muak membujuk papanya ini,ia tak akan mendengarkan perkataan Clara
"Udah lah pa kamu kasih aja Clara pergi, lagian betul kata dia Clara itu udh besar dia bukan anak kecil lagi" ucap mama Clara yang bernama Sinta,Sinta sangat memanjakan anak satu satunya ini jadi tak heran jika apa yang diinginkan Clara selalu terwujuti
"Seterah kamu sin,aku udh capek nge liat anak ini dari tadi maksain pergi seterah dia, pokoknya kalau terjadi sesuatu sama kamu Clara jangan salahin papa!" Setelah mengatakan itu Hendrik langsung pergi dari hadapan sang istri dan anaknya
"Ma gimana dong papa marah,tapi Clara mau pergi liburan" rengek Clara kalau papanya tak bisa dipujuk jalan satu-satunya adalah mengharapkan jawaban dari Sinta
"Baik mama kasih kamu pergi liburan tapi dengan satu syarat" mendengar syarat dari Sinta Clara langsung bertanya ke Sinta
"Emangnya syarat apa ma?" Muka Clara sudah menjadi penasaran sebab sebelumnya Sinta tak pernah memberikan syarat apapun kepada Clara
"Syartnya kamu Harus minum obat ini tepat waktu ga boleh ga tepat waktu" ujar Sinta memegang sebuah botol kecil yang berisi obat
"Pasti mah Clara janji Clara bakalan minum obat tepat waktu"