Larangan Kirana

1355 Words

“Hati-hati...” Kata-kata itu terus terngiang di telinga Nara, hingga membuatnya tak fokus. Kepalanya menggeleng cepat membuang pemikiran yang berhari-hari ini memenuhi dirinya. Dia menatap jas berwarna biru malam milik Narendra yang beberapa hari ini tergantung di belakang pintu kamarnya. Sorot matanya berubah kosong, memikirkan malam itu. saat Narendra benar-benar mengantarkannya pulang ke sederhana miliknya. “Aku serius dengan kata-kataku,” ujar Narendra saat mobilnya berhenti di depan pagar rumah sederhana miliknya. Pagar kayu dengan tumbuhan merambat rapi itu menjadi saksi bagaimana sorot mata Narendra terlihat bersungguh. Tubuh Nara yang awalnya masih merasakan terhuyung itu sontak langsung tersadar. Dia menolehkan pandangan, debaran jantungnya masih belum reda dan pria itu kemba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD