“You look so gorgeous, tonight ...”
Telinga Nara memerah begitu mendengar Narendra memujinya. Perkataan itu terdengar ringan, namun bisa dengan cepat menggetarkan hati seorang Naraya yang terkenal dengan sikap tenang dan tak tergoyahkan itu. Hampir semua staff rumah produksi mengatakan bahwa dia layaknya pohon besar yang tak tergoyahkan. Entah sudah berapa banyak pria yang flirting dan mencoba untuk menggodanya. Ia sama sekali tak pernah menggoda bahkan mengiyakan hal itu. Tapi, entah mengapa hanya dengan mendengar satu kalimat pujian yang dikeluarkan oleh Narendra seolah meruntuhkan semua dinding yang selama ini dia buat.
“itu denger. Gorgeous kan lo,” senggol Kirana membuat Nara tersadar. Dia menoleh menatap atasan itu melihatnya dengan bangga.
“Apaan sih.” Nara membalas senggolan Kir
