"Vi... kamu tahu, aku bertemu Anna saat aku kelas dua, dan dia siswa baru," Rayn memulai pembicaraannya. "Aku tidak mau dengar!" "Kamu harus dengar, kenapa aku memilih Anna, bukan kamu." Viana diam, ia menatap Rayn, mau tidak mau Viana harus mendengarkan apa yang diucapkan Rayn walau itu tidak akan berpengaruh pada keinginannya memiliki Rayn. "Aku mengenal Anna saat ia menjadi siswi baru di sekolahku, dia tidak menonjol bagi orang lain tapi bagiku dia spesial, sifatnya yang suka menolong, tegas dan baik hati membuatku jatuh hati." Rayn diam sejenak, ia menatap Viana yang juga menatapnya. "Kamu tahu, sejak kecil papa mendoktrin putra putranya akan menjadi penerus perusahaannya yang tersebar di berbagai daerah juga berbagai negara, begitu pula denganku. Aku juga sudah memikirkan

