mimpi dan kehamilan.

1205 Words
Sudah larut malam tapi mataku susah sekali untuk terpejam, entah kenapa malam ini hawa di kamarku panas sekali padahal kipas angin aku nyalakan tetap saja tidak bisa mengurangi hawa panas ini. jam 12 malam lebih 7 menit aku mulai mengantuk. Saat aku terlelap, aku merasa ada sosok yang mendekat ke arah tempat tidurku aku tak menghiraukannya karna aku anggap saja ini mimpi. Tapi ketika sosok itu menjamahku terasa jelas sentuhannya, tangannya begitu kasar meremas dadaku.. "ahh...!" dengusku pelan tapi aku tak mampu bangun untuk mencegahnya. Lama- lama aku menikmati remasan tangan kasar itu. aku juga merasa rok dan celana dalamku di ploroti oleh sosok itu, tapi sekali lagi aku tak berdaya. Untuk membuka mata saja aku tak sanggup." Ini mimpi atau nyata?" tanyaku dalam hati. "Aaaahhh..!" aku mendesis sakit karena terasa ada benda asing masuk kedalam selangkanganku. awalnya sangat sakit, perih dan ngilu, tapi lama- kelamaan aku menikmatinya. Lama sekali aku menikmati itu, sampai aku merasakan ada cairan yang menyembur di rahimku. "Dor.. dor..sri .. bangun nduk! sudah siang kok belum bangun.." teriak ibu dari luar kamar dan mengagetkanku. "Aah, ternyata tadi cuma mimpi." bisikku dalam hati, sembari bangun dari tempat tidurku dan membuka pintu kamar. " Bu.. maaf bu, sri kesiangan. tadi malam aku susah tidur bu." ucapku saat melihat wajah ibu yang kebingunan menatapku.Ya karena biasanya aku bangun subuh dan membantu ibu masak di dapur, tapi hari ini aku malah kesiangan. " Nduk..! ibu pamit mau ke pasar ya, mau menyusul bapakmu ke pasar. sudah agak siang nduk. jangan lupa mandi dan sarapan dulu. ibu tinggal dulu ya!" pamit ibu sambil terburu-buru. "ya bu..! hati-hati bu..!" jawabku singkat. sehabis mandi dan sarapan aku duduk di teras rumah sambil melamun masih teringat akan mimpiku tadi malam yang sangat terasa nyata. Jujur aku menikmati mimpi itu, rasanya terasa enak sampai ke ubun-ubun bahkan aku belum merasakan rasa itu sebelumnya. " huekkk.. huekk... " tiba- tiba perutku mual padahal aku tidak memakan yang aneh tadi saat sarapan. aku berlari kebelakang dan muntah di sana. " ahh lega banget...." ucapku lirih. Tiba - tiba sehabis muntah- muntah kok aku pengen banget makan mangga muda. "Aahh sudahlah kuturuti saja keinginanku dari pada bingung." bisikku dalam hati. Aku bergegas pergi ke rumah bi ijah karna kemaren aku melihat mangganya kayaknya berbuah. " Bi ijah.... bi..." seruku saat memasuki halaman rumah bi ijah . " Ya sri..! ada apa to nduk.. pagi- pagi kok udah teriak- teriak?" jawab bi ijah yang baru keluar dari rumah dan mendekat kearahku. " Bi... boleh aku minta mangga mudanya? " pintaku merengek. "Ohhh.. ambil saja nduk. kalau mau ambil saja.Tumben kamu kok suka mangga muda biasanya di kasih aja gak di makan." jawab bi ijah sambil menatap aneh ke arahku. " Ya bii.. lagi pengen aja bi.. pengen bikin rujak mangga bi."jawabku sekenanya. Seminggu setelah kejadian mimpi itu aku menyadari perutku kok membuncit aneh banget. seperti orang hamil tapi aku tak berfikir yang aneh-aneh tentang perutku. mungkin aku kebanyakan makan saja. " Nduk.. sini nduk. ibu mau bicara!" suara ibu memanggilku dari ruang tamu. "Ya bu.. ada apa bu.." jawabku sambil mendatangi ibu ke ruang tamu. " Loh nduk... kok perut kamu besar membuncit kenapa nduk.. kamu baik-baik saja kan?" tanya ibu kaget "gak apa- apa bu . mungkin kebanyakan makan saja." jawabku lirih. " ibu tau sendiri seminggu ini nafsu makanku besar sekali bu, pengennya makan terus bu " imbuhku sambil duduk di depan ibu. "Nduk.. bener kamu baik- baik saja. apa jangan- jangan kamu hamil nduk? " tanya ibu menyelidik. " Haaamilll..." gumamku kaget. " ibu jangan bicara yang aneh- aneh dech. di sentuh lelaki aja tidak bu kok hamil.. ibu bagaimana sich?" kilahku sengit. "Beneran nduk? kamu gak pernah kan masukin laki- laki kerumah saat ibu dan bapak tinggal ke pasar?" sergah ibu. "Bu.. mana aku berani bu.. tanya bi ijah ja bu. bi ijah pasti tau lah bu kalau sampai aku memasukkan laki- laki kedalam rumah saat ibu pergi kepasar." jawabku menyakinkan ibu. karna aku yakin memang aku tak pernah membawa lelaki manapun masuk kerumah. seandainya aku membawa lelaki masuk rumah pasti bi ijah tau karna rumah kami berhadap- hadapan. " Bu.. nduk srii... ! teriak bapak yang baru pulang dari pasar. " Eeeh pak. bapak pulang." jawab ibuku sambil mencium tangan bapak. aku juga mengikuti mencium tangan bapak. " Ada pa tho buk ? kok bapak dengar tadi ibu berdebat sama sri?" tanya bapak . " ini lho pak, perut anak kita ini kok besar dan buncit kayak orang hamil" jawab ibu menjelaskan. " iya .. ya perutmu kalau bapak amati tambah membesar kayak orang hamil ya nduk? " ucap bapak kepadaku sambil memandangi perutku yang membuncit. " ah gak tau pak.. mungkin kebanyakan makan." jawabku sekenanya. " oh ya udah nduk. bapak tinggal ke belakang dulu ya. bapak mau mandi dulu." ucap bapak sambil menuju kamar mandi. kemudian ibu juga menyusul meninggalkanku untuk menyiapkan makan siang bapak di meja makan. Aku melamun memikirkan kenapa perutku semakin hari semakin membesar. aku bingung karna kalau hanya sebab kebanyakan makan tidak besar seperti ini, perutku memang mirip orang yang lagi hamil. karena rasa penasaran yang terus berkecamuk dalam hatiku, akhirnya terlindas ide untuk membeli test pack saja. Agar aku yakin bahwa aku tidak hamil. "Bu.. pak...! aku pamit mau keluar dulu ya!" pamitku pada kedua orang tuaku yang lagi asyik mengobrol di ruang tamu. " lho kamu mau kemana nduk. sore- sore begini?" tanya bapak sambil menatapku. " mau ke apotek pak.beli obat biar gak gendut perutku." jawabku sambil menyembunyikan alasan sebenarnya kenapa aku pergi ke apotek . " ya uda ati- ati ya nduk!" jawab ibu mengijinkan. " ya bu.. paling sebelum magrib sri juga udah di rumah bu." jawabku meyakinkan ibu, sambil menyalami ibu dan bapak tak lupa ku cium tangan mereka satu persatu. saat malam hari setelah kupastikan bapak dan ibu tidur aku mengendap- endap ke kamar mandi untuk melakukan tes kehamilan menggunakan test pack yang baru aku beli tadi sore. Deghh..aku kaget melihat hasilnya, aku positif hamil. " Aaah ini pasti alatnya yang rusak." gumamku dalam hati karna tak percaya akan apa yang ku lihat. untuk lebih yakin dan terbebas dari rasa penasaran aku memutuskan besok aku akan pergi ke dokter kandungan. ketika pagi ibu dan bapak sudah pergi ke pasar, aku lalu berganti pakaian dan pergi ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa aku tidak hamil. "boro- boro hamil di sentuh pria saja tidak kok bisa hamil." fikirku dalam hati untuk menenangkan rasa gelisahku. setelah pemeriksaaan alangkah kagetnya ketika dokter nenyatakan aku hamil lengkap dengan hasil USG- nya. " bu selamat ya ! usia kandungan ibu udah 7 bulan, jenis kelamin anak ibu laki-laki." " degh..!" hatiku kaget seperti tidak percaya dengan ucapan dokter tadi. "apa.. dok... saya hamil? sudah tuuu..tu.. tujuh bulan" ucapku kaget. " benar bu. usia kandungan ibu sudah tujuh bulan." jawab dokter menyakinkan Rasanya tidak percaya kalau aku hamil. di sentuh lelaki saja tidak bagaimana aku hamil? aku lemas memikirkan itu saat pulang dari klinik . aku tak habis pikir kenapa bisa hamil? sesampainya di rumah aku teringat tentang mimpiku sepuluh hari yang lalu, apakah hanya dengan bermimpi wanita bisa hamil? Aku juga bingung mengatakan ini semua pada orang tuaku atau menyembunyikannya. Bagaiamana nanti nya jika mereka tahu? ah membuatku semakin pusing memikirkanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD