Call it a day

2308 Words

“Kau mau minum teh?” tawar Yona ketika sadar jika piring yang berada dihadapan Dhaffin telah kosong. Pemuda itu telah menghabiskan sarapannya. Keramahtamahan yang Yona kembali berikan pada Dhaffin setidaknya bisa mengurangi kegugupan atas ulah wanita itu beberapa saat lalu yang menawarkannya sesuatu yang bisa dibilang cukup frontal. Patner s*x? Wanita gila mana yang akan menawari dirinya sendiri menjadi penghangat tempat tidur pria yang baru dikenalnya sekali. Dhaffin begidik sendiri. Meski dirinya memang seorang pria. Namun dia mengakui bila dirinya tidaklah seliar itu, meskipun dalam dirinya memang kerap ada keinginan untuk itu. Sejauh ini bar yang pertama kali dirinya kunjungi adalah saat dirinya bersama Edna dan Dior. Itupun bukanlah jenis pengalaman yang bagus untuk pertama kali. “A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD