Lila menepuk jidatnya keras sebelum langkah kakinya menaiki bis yang telah berhenti tepat didepannya. "Astaga...aku harus menelpon orang kampung dulu dan Pian,"Lila mengeluarkan ponselnya dari saku celananya tak sabar dan melangkah mundur untuk memberi ruang orang lain yang ingin menaiki bis. Wanita itu menelpon terlebih dahulu nomor neneknya. AKTIF! Lila menunggu harap-harap cemas. Kenapa lama sekali diangkatnya. Sedangkan ditempat lain, Pian merasa ponsel ajaib yang berada di ransel kecil di belakang punggungnya bergetar dan berdering. Pian menoleh kearah sampingnya dan memanggil Rudy yang tengah fokus mengemudi. "Om...Ponsel ajaib kayak-nya bunyi dan bergetar di dalam tas Pian."Ucap Pian dengan suara pelannya. Anak itu muntah tadi dan untung saja sekarang tidak lagi. Setelah Rudy

