25. Boneka Beruang

1313 Words

Langit jingga kembali menyapa, seorang gadis kembali duduk bersimpuh di samping sebuah makam yang sudah cukup lama tak dikunjunginya. Tempat rahasia yang dikatakan oleh Aca tak lain adalah makam sang papa. "Hai, pa." Begitu sapanya selembut yang ia bisa, sekuat tenaga agar cairan bening itu tak keluar dengan segera. Kalau soal kehilangan, gadis itu tak akan pernah terbiasa. "Akhir-akhir ini Aca sering mimpi buruk lagi tauuuu paaaa." Ujarnya mulai mengadu, bercerita sambil mengelusi batu nisan bertuliskan nama Adam Pratama. "Cowok b******k itu dateng terus ke mimpi Aca, Aca takut." Bercerita pada makam sang papa, seolah sudah menjadi suatu kebiasaan bagi Aca. Suasana hening di pemakaman anehnya membuat gadis itu tenang. Entah memang karena suasananya yang tenang, atau karena ada cin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD