33

1534 Words

"Aw!" Melodi terkesiap, dia menutup pintu ruangan Kia dan menoleh ke sumber suara yang terasa tidak jauh darinya. Terlihat seorang pria mengenakan setelan pasien dengan satu tangan memegang tongkat dan tangan yang lain terbalut gips. Pria itu sedang bersandar di tembok dengan wajah yang meringis seperti kesakitan. Melodi berjalan mendekat, ia memiringkan kepala untuk melihat wajah pria yang ada di hadapannya ini. "Mas baik-baik aja?" tanya Melodi. Pria itu langsung membuka mata dan buru-buru menegakkan tubuh saat menyadari ada orang lain di dekatnya. "Iya, engga apa-apa, Mbak," jawabnya sambil menyengir lebar. "Oh, oke deh kalau gitu," balas Melodi Melodi tersenyum canggung, dia mengangguk sekali dan langsung berjalan meninggalkan pria tadi. Sedangkan pria itu kembali meringis saa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD