"Dasar cowok gila! Bisa-bisanya dia ngelakuin apapun tanpa pikir panjang dulu! Kenal engga apa engga tapi udah belaga kayak udah kenal lama," Kia bersungut-sungut sepanjang jalan. Ia bahkan tidak menyadari jika langkah kakinya sudah sampai di lobi tempat pendaftaran, itu artinya dia bahkan sudah turun satu lantai. "Ck, gara-gara itu cowok aku sampe harus keluar dari kamarku sendiri," kesalnya. Ia berbalik badan, ingin kembali ke kamarnya. Rumah sakit ramai seperti biasa, Kia iseng melihat-lihat setiap ruangan yang dilewatinya. Sampai kakinya tiba-tiba berhenti beberapa meter dari satu ruangan yang bertuliskan KIA. Ia tahu ruangan apa yang memiliki nama sepertinya itu, dan yang membuat dia berhenti melangkah adalah bukan karena melihat tulisan yang serupa namanya, tapi seseorang yang bar

