"Huhuhu" Melodi menghela nafas berat. Sudah lewat tiga puluh menit dari saat dia mendapati sahabatnya itu menangis di depan toko setelah ditinggalkan oleh Janendra. Dan sampai saat ini, Kia belum juga berhenti menangis. Membuat hasrat Melodi yang sejak semalam ingin membodoh-bodohinya, hilang seketika. "Kalau lo emang niat buat nangis seharian, mending nih toko engga usah dibuka deh," ucap Melodi. Merasa jengah tapi juga kasihan melihat Kia versi patah hati yang sekacau ini. Kia tampak tidak menghiraukan ucapannya, membuat Melodi mau tidak mau hanya bisa diam memperhatikan Kia yang wajahnya sudah rusak karena terlalu lama menangis. "Kenapa gue bego banget? Kenapa gue sampe engga tahu kalau dia udah nikah?" racau Kia, dia terisak seperti anak kecil. Inginnya, Melodi langsung mengatak

