Part 40: Destiny?

2340 Words

Sean mengendarai mobilnya dengan cepat menuju kantor Mr.Oliver. Janji pertemuannya sudah lewat empat belas menit yang lalu. "Mr.Derald!" Sapa Mr.Oliver begitu Sean membuka pintu ruangannya. "Bagaimana malammu dengan 'kekasihmu'?" Sean bisa menangkap nada sindiran disana. "Aku tidak menyuruhmu 'menyentuhnya'." Balas Sean dengan sindiran juga. "Aku terpaksa karena dia sepertinya sedikit terguncang. Silakan duduk." Sean duduk di sofa ruangan itu dan melipat kakinya dengan angkuh. "Terguncang? Alasan apa itu. Kau seharusnya tau bahwa tanganmu akan di perlukan untuk resepsi nanti. Terutama jari manismu." Sean terkekeh sinis. "Sean.. Sean.. Sebenarnya siapa yang kau butuhkan? Kekasihmu atau 'someone' itu?" Balas Mr.Oliver sambil terkekeh. "Itu bukan urusanmu. Lansung saja katakan apa yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD